Masih Ingat Aaron Ramsey? Pemain yang Lebih Diingat karena Cedera itu Kini jadi Pelatih Cardiff City

Masih Ingat Aaron Ramsey? Pemain yang Lebih Diingat karena Cedera itu Kini jadi Pelatih Cardiff City
Aaron Ramsey (c) Cardiff City FC

Bola.net - Masih ingatkah Bolaneters akan sosok Aaron Ramsey? Eks bintang Arsenal itu kini memulai karier kepelatihannya usai resmi ditunjuk menangani klub Championship, Cardiff City.

Cardiff City resmi menunjuk Aaron Ramsey sebagai pelatih sementara tim utama hingga akhir musim ini. Keputusan ini diumumkan klub pada Sabtu (20/4/2025), menyusul pemecatan Omer Riza usai kekalahan 0-2 dari Sheffield United sehari sebelumnya.

Kekalahan tersebut menempatkan Cardiff dalam situasi genting, berada di peringkat kedua terbawah klasemen Championship dengan hanya tiga pertandingan tersisa dan terpaut satu poin dari zona aman. Klub asal Wales itu kini menaruh harapan besar pada Ramsey untuk menghindarkan mereka dari degradasi ke League One.

Ramsey, 34 tahun, merupakan gelandang tengah yang kembali ke klub masa kecilnya pada 2023 setelah menjalani karier di Arsenal dan Juventus. Sayangnya, musim ini ia lebih banyak berkutat dengan cedera dan baru tampil 10 kali. Kini, perannya berubah signifikan—dari pemain menjadi pemimpin di sisi lapangan.

“Aaron Ramsey akan memimpin tim dalam tiga laga sisa musim ini, dimulai dengan pertandingan kandang melawan Oxford United pada Senin,” tulis pernyataan resmi klub.

Dalam menjalani sisa musim yang krusial ini, Ramsey tidak akan sendirian. Ia akan didampingi oleh staf teknis yang terdiri dari Chris Gunter, Joe Ralls, Tom Hutton, Matthew Bloxham, dan Gavin Ward.

1 dari 4 halaman

Cedera Ganggu Karier Aaron Ramsey

Aaron Ramsey (c) Arsenal Official

Aaron Ramsey (c) Arsenal Official

Karier Aaron Ramsey adalah potret dualitas dalam dunia sepak bola: penuh pencapaian gemilang, namun tak lepas dari bayang-bayang cedera parah yang membekas sepanjang perjalanan profesionalnya.

Ramsey telah mengukir sejarah bersama Arsenal dan Timnas Wales, tetapi banyak yang bertanya-tanya: bagaimana jadinya jika ia tidak mengalami cedera patah kaki saat masih berusia 18 tahun?

Pada Februari 2010, Ramsey mengalami salah satu cedera paling mengerikan dalam sejarah Premier League. Dalam laga Arsenal melawan Stoke City, tekel keras Ryan Shawcross membuat tulang tibia dan fibula Ramsey patah. Cedera tersebut bukan hanya menyakitkan secara fisik, tapi juga membawa dampak jangka panjang terhadap kariernya.

Saat itu, Ramsey merupakan salah satu talenta muda paling menjanjikan di Eropa. Ia sudah menjadi andalan di lini tengah Arsenal dan tampil reguler bersama timnas Wales.

Dengan teknik tinggi, kecerdasan taktis, dan naluri menyerang yang tajam, Ramsey dianggap sebagai calon bintang besar masa depan—bahkan kerap dibandingkan dengan gelandang legendaris seperti Steven Gerrard dan Frank Lampard.

Namun cedera tersebut menghentikan laju kilatnya. Ia harus absen hampir satu tahun penuh, dan saat kembali, dinamika tim Arsenal sudah berubah. Bagi pemain muda, kehilangan momen krusial dalam masa perkembangan bisa menjadi pukulan besar, dan itulah yang dialami Ramsey.

2 dari 4 halaman

Lingkaran Setan Cedera

Aaron Ramsey. (c) AP Photo

Aaron Ramsey. (c) AP Photo

Meskipun Ramsey berhasil bangkit dan kembali tampil di level tertinggi, tubuhnya tak pernah sepenuhnya pulih dari trauma cedera tersebut. Cedera-cedera otot seperti hamstring, betis, hingga pangkal paha menghantuinya sepanjang karier. Setiap kali ia mulai menemukan performa terbaik, cedera lain datang membuyarkan ritme.

Secara medis, cedera berat seperti patah tulang bisa mengganggu pola kerja neuromuskular, menyebabkan kompensasi gerakan yang meningkatkan risiko cedera lain.

Inilah yang menciptakan siklus tak berujung dalam karier Ramsey—di mana performa cemerlang selalu dibayangi oleh ancaman cedera berikutnya.

3 dari 4 halaman

Apa Jadinya Jika...

Aaron Ramsey membela Wales di Euro 2020 (c) AP Photo

Aaron Ramsey membela Wales di Euro 2020 (c) AP Photo

Pertanyaan besar yang terus membayangi karier Ramsey adalah: 'Bagaimana jika ia tidak mengalami cedera tersebut?' Sebelum insiden itu, ia menunjukkan potensi sebagai gelandang komplet—menggabungkan kekuatan, kreativitas, dan kemampuan mencetak gol dalam satu paket.

Tanpa cedera, bisa jadi Ramsey adalah pewaris sejati Cesc Fàbregas di Arsenal—pengatur tempo yang bisa mencetak dua digit gol setiap musim dan memimpin tim meraih trofi.

Di Eropa, ia mungkin bisa menjadi andalan klub-klub elit, tampil reguler di panggung Liga Champions, dan menjadi bintang besar yang lebih cepat dikenali dunia.

Meski dibayangi oleh 'andai saja', Ramsey tetap mencatatkan karier yang luar biasa. Ia menjadi sosok kunci dalam tiga kemenangan Arsenal di Piala FA, berkontribusi besar dalam perjalanan historis Wales ke semifinal Euro 2016, dan sempat mencicipi kompetisi Serie A bersama Juventus.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL