
Bola.net - Rider Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, telah merenungkan insiden baju balap di MotoGP Catalunya, Spanyol, Minggu (6/6/2021). Meski sempat 'mengomel' di sosial media usai finis, kini ia sadar seharusnya ia dapat bendera hitam. Hal ini ia sampaikan via Crash.net, Senin (7/6/2021), usai uji coba.
Ritsleting baju balap Quartararo diketahui terbuka pada 5-6 lap terakhir. Pada Lap 21, rider ia juga kedapatan membuang pelindung dada di salah satu tikungan kanan. Pada Lap 23, yakni saat ia berduel dengan Jack Miller untuk posisi ketiga, ia juga berusaha menutup baju balapnya, hingga melebar di Tikungan 1-2.
FIM Stewards pun menganggapnya sebagai aksi memotong jalur. Alhasil, meski melewati garis finis di posisi ketiga, Quartararo dijatuhi hukuman mundur tiga detik, hingga ia harus rela dinyatakan finis keempat. Namun, nasib sial pembalap berusia 22 tahun tersebut tak berhenti di situ.
Lima jam usai balap, FIM Stewards menjatuhkan satu lagi hukuman mundur tiga detik kepada El Diablo, yang dinilai melakukan tindakan berbahaya karena berkendara dalam baju balap yang terbuka dan membuang pelindung dada yang wajib dipakai. Dengan begitu, rider Prancis itu dinyatakan finis keenam.
Teringat Insiden Mendiang Jason Dupasquier
Usai balap, Quartararo pun menggunakan Instagram untuk menyindir beberapa pihak yang beranggapan ia harus diberi bendera hitam. Namun, ia telah merenung dan akhirnya mengakui bendera hitam tanda diskualifikasi adalah hukuman yang pantas ia dapatkan, terutama usai mengingat meninggalnya Jason Dupasquier di Mugello.
"Setelah melihat ke belakang soal apa yang terjadi... Memang susah untuk mengakuinya, namun saya rasa memang sewajarnya (dapat) bendera hitam. Benar, saya telah meletakkan diri saya dalam bahaya, dan juga apa yang terjadi pekan lalu, bendera hitam harusnya jadi hukuman yang tepat," ujar Quartararo.
Namun, ia tetap tak sepakat dengan FIM Stewards yang menilainya memotong jalur di Tikungan 1-2. Menurutnya, ia tak memotong jalur karena kala itu ban depannya selip, hingga harus mengendalikan motor agar tetap tegak. Ia bahkan mengaku kehilangan waktu 0,7 detik akibat insiden itu, jadi hukuman pertama tidaklah diperlukan.
Pembalap Bukan Robot
3 second time penalty for @FabioQ20! 👇
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) June 6, 2021
The Frenchman loses 3rd place to @jackmilleraus! 🔄#CatalanGP 🏁 pic.twitter.com/mKwjIh2rwV
"Penalti itu agak bodoh. Namun, saya sepakat soal penalti kedua. Saya jelas marah, namun lebih baik begini daripada tanpa poin. Ban depan saya selip dan saya nyaris jatuh, makanya saya melaju lurus. Jika ada gravel di situ, saya pasti sudah masuk gravel. Saya dapat hukuman tiga detik untuk memotong jalur, padahal lebih lamban dari biasa. Jadi, itu bukan memotong jalur," tuturnya.
Quartararo pun merasa regulasi MotoGP yang semakin ketat tak berarti selalu bagus. Insiden yang ia alami di Tikungan 1-2 ini pun mengingatkannya pada insiden limit trek di Mugello yang dialami Pedro Acosta dan Sergio Garcia di Moto3, Joe Roberts di Moto2, serta Miguel Oliveira dan Joan Mir di MotoGP, yang dirasa tak adil.
"Regulasi makin ketat tiap waktu, padahal kami tak bisa selalu tepat, kami bisa saja melakukan kesalahan. Saya rasa aturan macam ini menghilangkan faktor kesenangan dari pertunjukan. Padahal kami ini bukan robot. Jadi, sedikit kesalahan harusnya bisa diperbolehkan, apalagi jika kami tampil mencapai limit selama 24 lap," tutupnya.
Sumber: Crashnet
Video: Ketika Valentino Rossi dan Lewis Hamilton Tukar Kendaraan Balap
Baca Juga:
- Hasil Uji Coba MotoGP Catalunya: Vinales Tercepat, Marquez Jalani 87 Lap
- VR46 Team Rayu KTM Lepas Pedro Acosta untuk Moto2 2022
- Aleix Espargaro: Buat Apa Fabio Quartararo Dihukum?
- Finis Kedua untuk Keempat Kali, Johann Zarco Sebut Podium di Catalunya 'Sempurna'
- Miguel Oliveira: Saya Kira Fabio Quartararo Bakal Lebih Garang
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kelelahan Tapi Bahagia: Marc Marquez Jalani 87 Lap di Uji Coba Catalunya
Otomotif 8 Juni 2021, 15:18 -
Fabio Quartararo: Kalau Terjadi pada Casey Stoner, Pasti Dia Diam Saja
Otomotif 8 Juni 2021, 10:40
LATEST UPDATE
-
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR