
Bola.net - Pembalap anyar Petronas Yamaha SRT, Andrea Dovizioso, membeberkan alasannya kembali ke MotoGP sejak Seri San Marino di Misano akhir pekan lalu. Lewat La Gazzetta dello Sport, Rabu (22/9/2021), Dovizioso mengaku kembali bukan sekadar demi meramaikan persaingan, melainkan bertarung demi hasil baik seperti sediakala.
Usai membela Ducati selama delapan tahun, Dovizioso memang sempat vakum dari MotoGP selama 10 bulan. Namun, ia akhirnya menerima tawaran dari Yamaha untuk kembali. Pada sisa musim ini, ia menggantikan Franco Morbidelli dan sekadar naik YZR-M1 2019, namun musim depan ia akan mendapatkan M1 spek pabrikan terbaru.
Dovizioso tak punya ekspektasi apa pun, dan menganggap sisa musim ini sebagai masa uji coba dan beradaptasi dengan M1, yang sudah tak ia kendarai sejak 2012. Dalam balapan di Misano, ia pun finis terbuncit, alias finis ke-21. Namun, ia sama sekali tak mencemaskan hasil ini, karena prioritasnya adalah mencari ritme yang konsisten.
Lebih Takut Tak Bisa Konsisten

"Saya sudah membayangkan tak bisa meraih hasil baik. Tapi rasa takut saya yang lebih nyata adalah tak bisa menemukan ritme yang baik. Namun, dalam 11 lap terakhir, saya ternyata tak terlalu buruk," ungkap 'Dovi', yang mengaku ada dua aspek fundamental dalam proses adaptasinya dengan Yamaha di Misano.
"Pertama, saya harus menyesuaikan posisi berkendara. Hanya dengan 45 menit di tiap sesi, Anda praktisnya tak bisa melakukan apa pun. Kedua, berkendara dengan yang lain, yang bikin saya sempat syok. Tapi pada hari kedua saya lebih baik. Menakjubkan melihat pikiran dan tubuh saya beradaptasi. Satu hari saja cukup," lanjutnya.
Uniknya, Dovizioso sejatinya tak pernah benar-benar jauh dari motor MotoGP. Pasalnya, ia sempat menjadi test rider Aprilia Racing pada April-Agustus lalu. Namun, pembalap berusia 35 tahun ini menyatakan bahwa uji coba dan balapan sama sekali tak bisa disamakan karena situasi di lintasan jelas sangat berbeda.
Tak Ada Referensi saat Uji Coba Bareng Aprilia
Dovizioso menyatakan, bahwa dalam uji coba bersama Aprilia, ia tak punya referensi berarti, hingga saat balapan lagi, ia harus adaptasi dari awal. "Saya memang mengendarai Aprilia, namun kecepatan adalah cerita lain. Dalam uji coba itu, saya tak punya perbandingan dengan para pembalap, hanya dengan para test rider," ujarnya.
Dovizioso, yang merupakan tiga kali runner up, juga sama sekali masa bodoh atas perspektif orang-orang padanya usai kembali ke MotoGP dalam usia yang tak lagi muda. Ia juga merasa para rivalnya biasa-biasa saja dalam menyambutnya, dan ia merasa ingin menaklukkan tantangan bersama Yamaha pada 2022 nanti.
"Menurut saya, para rival tidak takut pada saya, dan saya tak peduli. Saya di sini untuk balapan. Jika saya menerima tantangan ini, maka itu bukan untuk mencari tempat untuk menghabiskan masa-masa tua di Yamaha. Pasalnya, ada lebih banyak risiko ketimbang keuntungan, dan saya ingin mencoba," tutup pembalap Italia ini.
Sumber: La Gazzetta dello Sport
Baca Juga:
- 'Ducati Ramah pada Semua Rider, Stoner-Dovizioso Sudah Jadi Masa Lalu'
- Danilo Petrucci Dukung Remy Gardner Jalani Uji Coba MotoGP Bareng KTM
- Franco Morbidelli Akui Harusnya Absen 6 Bulan, Kembali Agar Tak Lupa Skill
- Valentino Rossi Pede Masa Depan Italia di MotoGP Tetap Cerah Tanpanya
- MotoE Gelar Balapan Ganda Mulai 2022, Resmi Hapus Format E-Pole
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dovizioso Soal Comeback ke MotoGP: Bukan untuk Habiskan Masa Tua di Yamaha
Otomotif 22 September 2021, 15:40
-
Akhirnya Setim, Valentino Rossi Sebut Andrea Dovizioso Nama Penting di MotoGP
Otomotif 17 September 2021, 12:20
-
Andrea Dovizioso Hanya Mau Bela Yamaha Jika Dapat Motor Spek Pabrikan
Otomotif 17 September 2021, 11:36
-
8 Tahun Bela Ducati, Andrea Dovizioso: Tapi Yamaha Nomor Satu di Hati
Otomotif 17 September 2021, 10:15
-
Morbidelli Pindah, Dovizioso Kembali: Inilah Daftar Pembalap MotoGP 2022
Otomotif 16 September 2021, 18:10
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR