
Bola.net - Fabio Quartararo baru-baru ini buka-bukaan soal cara memperbaiki kesehatan mentalnya, yang ia yakini menjadi salah satu faktor penting untuk tampil kompetitif dan konsisten di MotoGP 2021. Kepada Diario AS, Sabtu (14/8/2021), El Diablo mengakui bahwa semua ini ia lakukan usai tekanan bertubi yang ia terima pada 2020.
Quartararo menjalani debut MotoGP 2019 dan diragukan bisa tampil baik karena tak gemilang di Moto3 dan Moto2. Namun, ia justru menggebrak, meraih 7 podium, 6 pole, dan berbagai gelar bergengsi. Pada 2020, ia pun dijagokan jadi juara dunia, terutama usai Marc Marquez absen semusim akibat cedera patah lengan.
Sayang, meski tiga kali menang dan memimpin klasemen selama sembilan seri perdana, performa rider Prancis ini angin-anginan akibat berbagai masalah teknis pada YZR-M1. Alhasil, kemampuannya kembali diragukan orang. Hal ini pun membebani mental Quartararo, yang akhirnya memutuskan menemui psikolog pada Desember lalu.
Berkomitmen Jalankan Latihan dari Psikolog
Quartararo mengaku belum bertemu lagi dengan sang psikolog, namun berkomitmen menjalani latihan yang telah diberikan untuk menjaga dirinya tetap tenang di segala situasi. Efeknya, kini ia sukses meraih tujuh podium dalam sebelas seri perdana, yang empat di antaranya kemenangan, dan kini unggul 47 poin dari para rivalnya.
"Perubahan ini terjadi berkat pengalaman dan kemauan untuk terus belajar. Saya terakhir kali ke psikolog pada Desember tahun lalu. Tahun ini saya tak punya waktu, namun sangat ingat apa yang ia katakan. Ia memberi metode latihan, yakni mengulang beberapa kata saat gugup atau stres. Kini semua berjalan sangat baik. Ketika saya gugup, saya segera mempraktikkannya," tuturnya.
Quartararo menyatakan, sang psikolog juga membantunya melihat kompetisi dari sudut pandang lain. Jika dulu ia ingin tampil baik demi membuktikan kepada orang-orang bahwa dirinya punya kemampuan hebat, kini ia disarankan fokus tampil baik demi memuaskan diri sendiri dan membahagiakan orang-orang yang ia sayangi, yakni keluarganya.
Tertekan Karena Disanjung Sekaligus Diremehkan
"Dulu, saya ingin membuktikan potensi kepada semua orang. Tapi psikolog saya bilang bahwa saya tak perlu membuktikan apa pun. Ia bilang saya harus melakukan semuanya untuk diri saya sendiri, bukan untuk orang lain. Kata-katanya terus tersimpan di kepala saya, sementara sebelumnya saya selalu ingin menunjukkan kemampuan saya kepada semua orang," kisah Quartararo.
Di lain sisi, ia juga mengakui, mentalitasnya yang lama itu terbentuk akibat dirinya dianggap 'The New Marc Marquez' saat masih turun di CEV Moto3, yang ia juarai pada 2013 dan 2014, sekaligus diremehkan ketika turun di Moto3 dan Moto2 karena ternyata tak mampu memenuhi ekspektasi dari julukan tersebut. Atas alasan ini pula ia sempat dianggap tak siap untuk berlaga di MotoGP.
"Tipe-tipe komentar itu bikin saya ingin balapan dan bilang, 'Lihat, aku ada di sini'. Tapi saya belajar dari psikolog bahwa saya tak perlu membuktikan diri pada orang lain dan harusnya fokus saja pada pekerjaan. Jika saya ingin jadi juara, maka saya harus melakukannya untuk diri saya sendiri dan keluarga saya, bukan untuk membuktikan pada orang lain bahwa saya bisa," tutupnya.
Sumber: Diario AS
Baca Juga:
- Rasakan Sendiri Manuver Agresif Marc Marquez, Jorge Martin Justru Girang
- Dorna: Valentino Rossi Tak Tergantikan, MotoGP Takkan 'Maksa' Cari Ikon Baru
- Jadwal Pekan Balap Formula 1 GP Belgia 2021
- Galeri: 7 Pemenang dalam 11 Balapan, Siapa Pemenang Selanjutnya di MotoGP 2021?
- Misteri Maverick Vinales, Yamaha: Kalau Tak Bahagia, Lebih Baik Pergi
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Fabio Quartararo Buka-bukaan Soal Kesehatan Mental, Faktor Penting di MotoGP 2021
Otomotif 24 Agustus 2021, 08:53 -
Gelar di Depan Mata, Yamaha Malah Alami 7 Kendala Besar di MotoGP 2021
Otomotif 20 Agustus 2021, 12:39 -
Yamaha: Tak Logis Jika Jonathan Rea Pindah ke MotoGP 2022
Otomotif 18 Agustus 2021, 13:58 -
Soal Kans Gantikan Vinales, Crutchlow: Tergantung Diskusi dengan Keluarga
Otomotif 14 Agustus 2021, 16:24 -
Perjuangan 26 Tahun: MotoGP Rilis Video Tribut untuk Valentino Rossi
Open Play 6 Agustus 2021, 08:38
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto3 Mandalika 2025: Angel Piqueras Ungguli Maximo Quiles
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Seret, Mikel Arteta Woles Aja!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:46 -
Marc Guehi Pilih Move On usai Gagal Pindah ke Liverpool
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:34 -
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Bayern Munchen 4 Oktober 2025
Bundesliga 3 Oktober 2025, 12:26 -
Cek Jadwal Serie A 2025/26: Matchweek 6: Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Italia 3 Oktober 2025, 12:21 -
Cek Jadwal dan Nonton NFL Matchweek 5: Eksklusif di Vidio
Olahraga Lain-Lain 3 Oktober 2025, 12:13 -
Manchester United Dinilai Sulit Membenarkan Transfer Bryan Mbeumo
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:18
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR