
Bola.net - Fabio Quartararo mengaku sempat tertekan pada awal musim ini karena mengambil alih tempat Valentino Rossi di Monster Energy Yamaha, terlebih karena ia gagal merebut gelar dunia di MotoGP tahun lalu. Hal ini ia sampaikan kepada Crash.net, pada Kamis (1/7/2021), usai merebut kemenangannya yang keempat musim ini.
Musim lalu, saat masih membela Petronas Yamaha SRT, Quartararo sempat jadi kandidat juara dunia, memimpin klasemen pada sembilan seri pertama dan merebut tiga kemenangan. Namun, pada paruh kedua musim, performanya berubah drastis menjadi loyo hingga ia harus terjun bebas mengakhiri musim di peringkat kedelapan.
Kegagalannya ini diyakini banyak pihak sebagai tanda dirinya tak layak pindah ke tim pabrikan Yamaha pada 2021, terlebih menggantikan Rossi yang merupakan sembilan kali juara dunia. Alhasil, Quartararo pun memulai musim ini dengan tekanan. Namun, ia sangat lega bisa menang di Seri Doha, dilanjut dengan Seri Portimao.
Kemenangan Portimao Bukti Kekuatan Mental

Dua kemenangan itu ia raih dengan performa yang sangat solid, hingga ia membuktikan dirinya memang bukan rider ecek-ecek. "Pada awal tahun, saya dapat tekanan. Bukan tekanan dari tim, melainkan tekanan dari luar. Meski saya coba tak mendengar, saya menggantikan sang raja, Vale, dan tentu selalu ada tekanan kecil macam ini," ujarnya.
"Bahkan, ada komentar-komentar dari media massa, misalnya seperti 'Kau harus bekerja dengan baik, kau menempati tempat penting di tim itu'. Saya ingin mereka menghentikannya. Tapi saya senang bisa menang di Qatar, karena sejak momen itu, saya tak mendengar rumor-rumor lagi," lanjut rider berjuluk El Diablo ini.
Quartararo juga menyebut kemenangan Portimao sebagai kunci kekuatan mentalitasnya, karena tahun lalu ia hanya finis ke-14. "Pada 2020, balapan di sana sungguh bencana. Tahun ini, hasilnya menakjubkan. Itulah momen jelas bagi pikiran saya. Saya yakin bisa memulai musim ini dengan baik, namun tak menyangka bakal sebaik ini," ungkapnya.
Persaingan Ketat, Performa Semua Rider Setara
Rider berusia 22 tahun asal Prancis ini meyakini ia sedang menjalani masa-masa yang baik dalam perjalanan kariernya yang dulu naik turun, namun ia juga ogah jemawa. Meski ia tengah memimpin klasemen, ia merasa para rivalnya sangat tangguh dan sama kuat, hingga kesalahan sekecil apa pun bisa membuat mereka mengejar dalam sekejap.
"Saya berada dalam momen sangat baik bagi karier saya. Saya dapat kepercayaan diri ekstra, dan tiap kali naik motor, saya merasa makin baik. Ini berarti saya cepat dan saya ingin mempertahankan suasana hati yang baik ini sampai balapan terakhir. Namun, perebutan gelar masih terbuka lebar," ungkap Quartararo.
"Semua rider sangat cepat, jadi saya ogah bikin kesalahan. Saya tak lihat satu rival yang jelas. Joan Mir super cepat. Para rider Ducati juga super cepat. Tapi yang terpenting adalah fokus pada diri sendiri dan mengeluarkan potensi di tiap balapan. Tentu saya punya keunggulan, tapi kami harus memulai paruh kedua musim seperti pada awal musim," pungkasnya.
Sumber: Crashnet
Video: Fabio Quartararo Menangi MotoGP Belanda 2021
Baca Juga:
- Garrett Gerloff Bantah Bakal Pindah ke MotoGP 2022 Bareng Yamaha
- Toprak Razgatlioglu Tolak ke MotoGP, Tepatkah Terus Bertahan di WorldSBK?
- Aprilia Merasa 'Dilarang Gagal' Gaet Maverick Vinales di MotoGP 2022
- 'Yamaha Tadinya Tolak Lepas Maverick Vinales di MotoGP 2022'
- 'Tanpa Kecelakaan Hebat, Marc Marquez Bisa Podium di Assen'
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Keputusan Maverick Vinales Takkan Pengaruhi Masa Depan Valentino Rossi
Otomotif 28 Juni 2021, 11:11
-
VR46 Team Resmi Jadi Tim Satelit Ducati Seutuhnya di MotoGP 2022
Otomotif 24 Juni 2021, 16:27
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR