
Bola.net - Pembalap Oracle Red Bull Racing, Max Verstappen, menolak berpandangan negatif soal hasil balapnya di Formula 1 GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (3/7/2022), di mana ia sekadar finis ketujuh. Menurutnya, dengan mobil yang mengalami kerusakan sejak awal balapan, meraih enam poin lebih baik ketimbang pulang tanpa membawa poin sama sekali.
Start kedua, Verstappen sempat memimpin usai menyalip Carlos Sainz jr pada Lap 1, yang kemudian dihentikan akibat kecelakaan Zhou Guanyu dan Alex Albon. Saat restart, Verstappen berada di posisi kedua, namun mengambil alih pimpinan balap pada Lap 10 usai Sainz melakukan kesalahan dan keluar trek. Sayang, pada Lap 13, Verstappen menabrak serpihan mobil di trek.
Akibat insiden itu, Verstappen berpikir dirinya mengalami kerusakan ban, dan kemudian melakukan pit stop untuk mengganti ban. Juara dunia 2021 ini pun kembali ke trek di posisi keenam. Ternyata, masalahnya bukan pada ban, melainkan lantai mobil sebelah kiri yang hancur akibat menabrak serpihan. Apesnya, tak ada solusi untuk kendala tersebut.
Memimpin Hanya karena Carlos Sainz jr Melebar

Dengan mobil yang tak sempurna, pembalap Belanda berdarah Belgia ini harus susah payah bertahan di zona poin, merelakan trofi podium diraih oleh Sainz, Sergio Perez, dan Lewis Hamilton. Ia akhirnya finis ketujuh, usai mendapatkan perlawanan sengit dari pembalap Haas F1 Team, Mick Schumacher, pada beberapa lap terakhir.
"Kerusakan kritis berarti mobil kami tak lagi bisa dikendarai dengan baik. Saya pun memimpin hanya karena Carlos mengalami 'momen', dan beberapa tikungan berikutnya, ada serpihan di garis balap. Sekalinya tiba di sana, saya tak bisa berbelok ke kiri atau ke kanan secara drastis. Jadi, saya menabraknya," kisah Verstappen lewat Sky Sports usai balap.
"Biasanya, benda macam itu bisa menyingkir, namun kali ini justru menabrak lantai mobil dan menghancurkan sisi kirinya. Dalam dua tikungan, saya merasa mobil saya rusak. Awalnya, saya pikir ban saya rusak, dan setelahnya tak bisa dikendarai dengan baik. Tapi saya merasa, dengan mobil seperti itu, finis ketujuh masih hasil yang baik. Lebih baik daripada tanpa poin, itu jelas," lanjutnya.
Dapat Pujian dari Christian Horner

Team Principal Oracle Red Bull Racing, Christian Horner, pun kecewa atas hasil ini. Namun, ia mengacungkan jempol pada Verstappen yang gigih berjuang demi meraih poin. Menurutnya, setiap poin sangatlah berharga demi memperebutkan gelar dunia pada akhir musim.
"Saya tak pernah melihatnya berjuang sekeras itu demi finis ketujuh, namun itu bisa saja bakal membuat perbedaan pada akhir musim nanti. Max punya ritme balap yang baik hari ini. Ia sempat mampu memimpin balapan, mencetak margin, namun sayangnya kemudian menabrak serpihan. Kerusakannya juga makin buruk," tutur Horner.
Meski finis ketujuh, Verstappen masih berada di puncak klasemen pembalap dengan koleksi 181 poin, unggul 34 poin atas sang tandem, Sergio Perez, di peringkat ketiga. Red Bull juga berada di puncak klasemen konstruktor dengan 328 poin, unggul 63 poin atas Ferrari.
Sumber: Sky Sports
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR