
Bola.net - Crew chief Marc Marquez, Santi Hernandez, menyatakan selama sang delapan kali juara dunia absen di MotoGP, krunya di Repsol Honda makin menghargai segala hal yang sudah mereka raih bersama. Lewat podcast Por Orejas, Minggu (24/1/2021), Hernandez mengaku hal ini terjadi usai mereka bekerja dengan Stefan Bradl.
Selama Marquez absen akibat cedera patah lengan, krunya memang bekerja dengan Bradl, test rider Honda yang ditunjuk sebagai pengganti sementara. Alhasil, kru ini harus mengubah mentalitas kerja, menerima kenyataan mereka tak bisa memperebutkan kemenangan di tiap balapan, dan sekadar berusaha meraih poin.
"Akhir musim lalu, kami sangat bangga atas apa yang kami lakukan sebagai tim. Saat sadar Marc tak segera kembali, kami mengubah pola pikir. Target kami adalah meraih poin. Secara pribadi, saya banyak belajar soal apa yang saya miliki. Saya sadar saya beruntung bisa bekerja dengan rider terbaik," ujar Hernandez seperti yang dikutip Motorsport Espana.
Petik Pelajaran Berarti

Hernandez sendiri telah bekerja dengan Marquez sejak Moto2 2011 dan bersama-sama meraih tujuh gelar dunia. Kemenangan pun jadi makanan 'sehari-hari' bagi mereka. Namun, begitu bekerja dengan Bradl, Hernandez jadi menyadari bahwa target kebanyakan pembalap dan tim MotoGP hanyalah masuk 10 besar.
Pria Spanyol ini jadi sadar tak banyak teknisi dan mekanik yang seberuntung dirinya, yang digandengkan dengan rider sehebat Marquez. "Bekerja dengan Marc dan kemudian dengan Stefan bikin saya sadar, bahwa bagi kebanyakan penghuni grid, target mereka di tiap pekan bukanlah meraih kemenangan, melainkan meraih poin," tuturnya.
"Saya bekerja dengan Marc sejak 2011, dan target kami selama bertahun-tahun hanyalah menang. Ini bikin Anda berpikir bahwa menang adalah hal yang normal, padahal sebenarnya tidak normal di MotoGP. Hasil baik adalah masuk 10 besar. Jadi, apa yang terjadi bikin saya lebih menghargai apa yang saya punya di samping Marc," lanjut Hernandez.
Siapapun Ridernya, Kerja Keras Wajib Hukumnya

Hernandez juga menyatakan krunya memetik motivasi baru dalam masa-masa mereka bekerja dengan Bradl. Bagi mereka, siapapun pembalap yang mereka naungi, kerja keras tetap harus dilakukan. Salah satu contohnya adalah saat motor Bradl rusak berat usai kecelakaan dalam sesi pemanasan (WUP) di Seri Portimao, Portugal.
"Hal paling indah yang terjadi pada kami adalah tiap kru menemukan motivasi. Di Portimao, Stefan kecelakaan di sesi pemanasan dan menghancurkan motor kami. Saya tak pernah lihat motor sehancur itu, padahal kami sering lihat motor Marc yang rusak. Bahkan bos kami, Takeo (Direktur Teknis HRC), memahami situasi kami," kisah Hernandez.
"Ia bilang, jika tak ada waktu untuk memperbaikinya, ia akan menangani situasi. Tapi para mekanik bekerja keras memperbaikinya, dan akhirnya malah punya waktu minum kopi. Padahal lebih mudah jika tak melakukan apa pun, toh itu balapan terakhir dan bos kami santai. Tapi kru kami ambil risiko memperbaikinya dan ini membuktikan kerja keras kami," tutupnya.
Sumber: Por Orejas, Motorsport Espana
Video: Ikut Jejak Ayah, Mick Schumacher Turun di Formula 1 2021
Baca Juga:
- Joe Roberts dan Cameron Beaubier, Harapan Besar Amerika Serikat di Ranah MotoGP
- Belum Mau ke MotoGP, Aki Ajo Tanggung Jawab Kembangkan Rider Muda untuk KTM
- Vakum dari MotoGP, Andrea Dovizioso Galau Bakal Kangen Trek-Trek Spesial
- Valentino Rossi: Moto2 'Sekolah' Hebat, Lulusannya Langsung Garang di MotoGP
- Andrea Dovizioso: Suka Masa Bodoh, Jack Miller Rider yang Tepat untuk Ducati
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Februari, Keputusan Repsol Honda Soal Andrea Dovizioso Bakal Diambil
Otomotif 25 Januari 2021, 18:50
-
Kerja Bareng Stefan Bradl, Repsol Honda Justru Makin Hargai Marc Marquez
Otomotif 25 Januari 2021, 16:30
-
Stefan Bradl: Marc Marquez Absen, Kekuatan Para Rider Honda Justru Merata
Otomotif 22 Januari 2021, 13:03
-
Marc Marquez Kembali Latihan Fisik Pertama Kali Sejak Operasi Ketiga
Otomotif 21 Januari 2021, 09:21
-
Crew Chief Marc Marquez Lebih Pilih Stefan Bradl Ketimbang Andrea Dovizioso
Otomotif 20 Januari 2021, 13:55
LATEST UPDATE
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR