
Bola.net - Juara dunia GP500 1993 sekaligus legenda Suzuki, Kevin Schwantz, mengaku sangat terheran-heran melihat kehebohan yang sedang merundung Maverick Vinales belakangan ini. Ia mengaku terkejut Top Gun memilih hengkang dari Monster Energy Yamaha di MotoGP 2022, setahun lebih awal dari kontrak aslinya.
Vinales sendiri bergabung dengan Yamaha pada 2017, usai dua tahun membela Suzuki. Namun, performanya di atas YZR-M1 terus angin-anginan. Puncak frustrasinya terjadi di Sachsenring pada Juni lalu, saat ia finis ke-19 alias terbuncit. Lima hari setelahnya, sebuah rapat genting dengan para bos Yamaha digelar di Assen.
Rapat itu diam-diam mencapai kesepakatan antara Vinales dan Yamaha untuk berpisah akhir musim nanti, walau rider berusia 26 tahun itu menjadi rider tercepat sepanjang akhir pekan dan finis kedua di belakang Fabio Quartararo. Pengumuman perpisahan mereka pun dirilis sehari setelahnya, dan Schwantz sangat terkejut.
Jadi Rider MotoGP Harus Punya Mental Kuat

"Melihat Maverick finis terbuncit dengan motor pabrikan Yamaha di Jereman sementara Fabio finis ketiga sungguh mengherankan. Dengan tim pabrikan Yamaha! Sepekan setelahnya, Maverick malah tercepat di semua sesi dan hanya diasapi Fabio dalam balapan," ungkap Schwantz kepada Speedweek pada Kamis (15/7/2021).
Schwantz pun yakin tampaknya masalah Vinales ini dipengaruhi oleh mentalitasnya. Pria asal Texas ini menyatakan bahwa harusnya juara dunia Moto3 2013 tersebut memperkuat mentalitasnya dalam menghadapi segala kendala teknis, terutama ketika melihat sang tandem jauh lebih kuat darinya.
"Di MotoGP, Anda tak boleh sekadar jadi rider yang baik. Anda juga harus punya kepala yang kuat. Jika tandem Anda menang dan memimpin klasemen, Anda bisa mudah sedih atau tak termotivasi. Anda bisa jadi putus asa. Anda harus fokus pada tugas, mengeluarkan seluruh potensi, dan bekerja sebaik mungkin sampai akhir musim," ujarnya.
Aprilia Belum di Papan Atas

Perpisahan Vinales ini pun seolah mengingatkan kepada kasus Johann Zarco dan Jorge Lorenzo yang masing-masing berpisah dengan KTM dan Honda pada akhir 2019. Bedanya, kasus Zarco mirip dengan Vinales, sementara Lorenzo didasari oleh fakta dirinya mengalami cedera punggung berkepanjangan yang sulit pulih.
Kini, Vinales pun dikabarkan merapat ke Aprilia Racing, untuk jadi tandem Aleix Espargaro, yang juga jadi tandemnya di Suzuki. Schwantz pun merasa ini bukan ide cemerlang. Menurutnya, jika Vinales benar-benar pindah ke Aprilia, maka itu membuktikan bahwa rider Spanyol tersebut benar-benar patah arang di Yamaha.
"Saya tak tahu mengapa Maverick mau mengambil risiko ini dan menerima sesuatu macam itu (tawaran Aprilia). Jadi, ia pasti benar-benar tak bahagia di Yamaha. Aleix selalu bilang Aprilia sangat dekat dengan papan atas, tapi kemudian cuma finis kedelapan. Jadi, mesin itu belum terlalu dekat dengan kemenangan," pungkasnya.
Sumber: Speedweek
Video: Angka Covid-19 Meningkat, Australia Batalkan MotoGP dan Formula 1
Baca Juga:
- Gigi Dall'Igna: Ducati Gaet Marc Marquez? Misi Mustahil
- Pol Espargaro Tegas Tak Mau Lagi Sekadar Masuk 10 Besar di MotoGP
- Test Rider MotoGP Uji Coba di Misano, Dani Pedrosa Persiapkan Wildcard?
- Pol Espargaro: Sejak Awal Saya Tahu Honda Tercipta untuk Saya
- Espargaro Sebut Honda 'Tersesat' Tanpa Marquez, Ikut Lega Menang di Sachsenring
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kevin Schwantz Gagal Paham Maverick Vinales Mau Pindah ke Aprilia
Otomotif 16 Juli 2021, 11:49
-
Kevin Schwantz: Tak Cuma Loyo, Valentino Rossi Kini Sering Jatuh
Otomotif 8 Juli 2021, 14:05
-
'Marc Marquez Masih Butuh Waktu Adaptasi, Siap Hadapi Semua Rintangan'
Otomotif 11 Mei 2021, 09:55
-
Cemas, Kevin Schwantz Tak Suka Lihat Valentino Rossi Balapan di Belakang
Otomotif 11 Mei 2021, 08:55
-
Suzuki Ditinggal Davide Brivio ke Formula 1, Kevin Schwantz Tawarkan Bantuan
Otomotif 28 Januari 2021, 09:56
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55


















KOMENTAR