
Bola.net - Legenda MotoGP yang juga 15 kali juara dunia, Giacomo Agostini, mengaku sangat sedih melihat Valentino Rossi terpuruk dalam empat balapan pertama musim ini. Meski begitu, Agostini merasa dirinya tak punya hak apa-apa untuk meminta rider Petronas Yamaha SRT itu untuk pensiun, karena menurutnya hal ini bersifat pribadi.
Agostini diketahui hadir dalam MotoGP Jerez, Spanyol, Minggu (2/5/2021), dan berjumpa beberapa pembalap. Alhasil, ia juga menyaksikan sendiri kiprah Rossi, yang untuk ketiga kali beruntun gagal meraih poin. Pria berusia 78 tahun ini pun merasa sangat miris melihat situasi yang dialami pembalap 42 tahun tersebut.
Kepada Diario AS, Rabu (5/5/2021), pria yang akrab disapa 'Ago' ini pun mengaku banyak orang telah memintanya memberi saran kepada Rossi untuk segera pensiun, mengingat podium dan kemenangan semakin sulit diraih. Namun, Agostini merasa urung, karena keputusan pensiun sifatnya sangat personal bagi setiap pembalap.
Sering Diminta Orang Sarankan Rossi untuk Pensiun

"Tiap orang ambil keputusan berdasar pikirannya sendiri. Saya tak suka sok kebapakan atau sok jadi guru. Baru-baru ini saya makan malam di Italia, kokinya berusia 70 tahun. Ia bilang bahwa tadinya ia penggemar saya, tapi lalu jatuh cinta pada Vale. Itu bagus, karena Vale menang banyak. Tapi ia bilang, 'Giacomo, mengapa kau tak suruh Valentino pensiun saja?'" kisahnya.
"Beberapa orang meminta saya untuk bilang Vale untuk mundur, tapi saya tak bisa melakukannya. Tentu saya sedih melihat Vale tanpa kemenangan, namun saya tak bisa menyuruhnya karena ini adalah hal pribadi. Saya sangat menghormatinya dan saya tak mau sok jadi guru, profesor, atau ayahnya," lanjut Agostini.
Legenda Yamaha dan MV Agusta ini juga mengaku dapat memaklumi bahwa Rossi mendapatkan dukungan dari sang ayah, Graziano Rossi, yang mengharapkan anaknya itu masih bisa balapan di MotoGP beberapa tahun lagi. Namun, Agostini mengaku sedih kalau Rossi harus menjalani karier tanpa kemenangan lagi.
Tadinya Jadi Pusat Pertunjukan
Menurut pria asal Italia ini, jika melihat kejayaan Rossi yang meraih sembilan gelar dunia, 235 podium, dan 115 kemenangan di sepanjang kariernya, maka sangat sulit rasanya menerima fakta bahwa kini ia bahkan sulit untuk meraih satu pun poin.
"Ayah Vale bilang ia harus tetap balapan 3-4 tahun lagi, namun saya bukan ayahnya dan saya tak mau bilang apa-apa. Tapi memang menyakitkan melihat Vale seperti ini, karena ia selalu jadi pusat pertunjukan selama bertahun-tahun. Semua orang mengaguminya karena ia memberi banyak orang kebahagiaan," pungkasnya.
Rossi, yang akan kembali turun lintasan di MotoGP Le Mans, Prancis, 14-16 Mei nanti, mengaku akan mengambil keputusan soal masa depannya pada rehat musim panas nanti.
Sumber: Diario AS
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- Aleix Espargaro Bakal Jalani Operasi Arm Pump Usai MotoGP Le Mans
- Jadwal Pekan Balap Formula 1 GP Catalunya, Spanyol 2021
- Ducati: Miller-Bagnaia Memang Akur, Tapi Untung Bukan Sahabat
- Ducati Sempat Kepikiran Performa Jack Miller, Kini Justru Salut Bisa Bangkit
- Ducati Ingin VR46 Bertahan, Tapi Ogah Naungi Valentino Rossi
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valentino Rossi Bersyukur Tak Pernah Dirundung Cedera Arm Pump
Otomotif 6 Mei 2021, 16:05
-
Ducati Ingin VR46 Bertahan, Tapi Ogah Naungi Valentino Rossi
Otomotif 5 Mei 2021, 12:42
-
Tukar Helm dengan Valentino Rossi, Fabio Quartararo Tambah Koleksi
Otomotif 4 Mei 2021, 15:20
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55























KOMENTAR