Bola.net - Jorge Lorenzo menyatakan bahwa cedera bukanlah satu-satunya faktor 'pendukung' dirinya untuk pensiun dari MotoGP akhir musim ini. Usia dan motor yang tak cocok dengan gaya balapnya juga memengaruhi, namun ia juga mengaku takut lumpuh jika kembali terjatuh.
Kepada BT Sport, Lorenzo menyatakan bahwa rentetan cedera yang ia alami sejak September 2020 membuatnya lebih cepat memutuskan pensiun. Andai tak cedera, ia kemungkinan akan melanjutkan karier setahun atau dua tahun lagi.
"Bisa dikatakan bahwa cedera mengakselerasi keputusan ini. Mungkin tanpa cedera saya akan bertahan dan mencoba untuk tampil kompetitif setahun lagi dengan Honda. Setelahnya, siapa tahu yang akan terjadi di masa depan?" tuturnya.
Lorenzo juga menyebut cedera sangat memengaruhi proses adaptasi dengan Honda, padahal ia sempat mengalami peningkatan pada paruh pertama musim ini. Sayang, kecelakaan hebat di uji coba Catalunya, dilanjut dengan kecelakaan di Assen, membuat progresnya terhambat.
Jika Tak Menang, Semua Tak Berarti
"Senin di Montmelo, saya mengalami kecelakaan hebat. Tak ada yang melihatnya, namun ada tayangan CCTV trek. Alberto Puig (Manajer Tim Repsol Honda) melihatnya dan ia sangat ketakutan. Saya juga mulai mengalami rasa takut akan membuat diri saya cedera lagi," kisah Lorenzo, yang dua pekan kemudian kembali terjatuh keras di Assen.
Ia pun mengalami retak tulang belakang T6 dan T8. "Saat itulah saya bilang, 'Semua sudah berakhir. Aku sudah selesai dengan ini semua. Apa sih yang kulakukan di sini?' Saya pun pulang, berpikir, lalu memutuskan lanjut dan mencoba lagi, karena tak mau ambil keputusan gegabah," ujarnya.
Nyatanya, Lorenzo justru tak kunjung menemukan motivasi dan kepercayaan diri sejak kembali mengaspal di Silverstone. Ia bahkan harus susah payah finis di posisi 15 besar. "Saya di sini untuk menang, saya adalah pemenang, jadi jika saya tak bisa melakukannya, semua tak ada artinya," ungkap lima kali juara dunia ini.
Bisa Lumpuh, Ogah Jatuh Lagi
Lorenzo, yang juga pernah mengalami berbagai kecelakaan hebat dan cedera parah pada lima tahun pertamanya di MotoGP, dikenal kerap kembali dan tampil kompetitif. Meski begitu, kali ini rider Spanyol tersebut sudah tak mau lagi ambil risiko, mengingat cedera punggung bisa berakibat fatal.
"Maksud saya, saya bukan takut, melainkan tak mau jatuh lagi. Cedera punggung adalah cedera yang serius, bukan 'sekadar' patah tulang tangan atau kaki. Cedera punggung bisa membuat Anda lumpuh. Jadi saya tak mau kecelakaan lagi. Mencapai titik ini pun merupakan sebuah proses panjang," ungkapnya.
"Kembali kompetitif memang mungkin jika didukung waktu. Tapi keputusan ini diambil berdasar banyak faktor; cedera, motor yang tak alami dengan gaya saya, tak lagi ada motivasi, serta tak sabar jika harus menunggu setahun lagi untuk kompetitif. Saya juga sudah 32 tahun, jadi saya rasa inilah momennya," pungkas Lorenzo.
Belakangan, Lorenzo dikabarkan akan kembali ke dalam naungan Yamaha. Bukan untuk menjadi pebalap reguler, melainkan sebagai test rider, mengingat pabrikan Garpu Tala tengah berusaha membangun tim uji coba di Eropa, alih-alih di Jepang seperti selama ini.
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Takut Lumpuh, Salah Satu Alasan Jorge Lorenzo Pensiun dari MotoGP
Otomotif 30 Desember 2019, 14:15
-
Jorge Lorenzo: Honda Sudah Berusaha Sebaik Mungkin Bantu Saya
Otomotif 23 Desember 2019, 15:00
-
'Vinales Harus Lebih Lembut pada Yamaha Seperti Lorenzo'
Otomotif 23 Desember 2019, 13:57
-
10 Momen MotoGP Paling Mencolok Sepanjang 2019
Otomotif 23 Desember 2019, 09:35
-
Lorenzo: Marquez Favorit, Rossi Mulai Ditinggal Rider Muda
Otomotif 19 Desember 2019, 15:35
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR