Bezzecchi yang merupakan juara CIV Moto3 2014, memutuskan untuk turun juga di CEV Moto3 pada 2015 bersama Mahindra dan dua kali turun di Moto3 sebagai rider wildcard. Pada 2017, Mahindra dan CIP pun membawanya ke Moto3 dengan kontrak semusim penuh untuk pertama kali. Ia meraih podium perdana usai finis ketiga di Twin Ring Motegi, Jepang.
Tahun ini, ia pindah ke Redox Prustel GP dengan mengendarai KTM. Ia pun melakukan gebrakan dengan merebut kemenangan di Argentina, ditambah empat podium seiring berjalannya musim. Saat ini, ia duduk di peringkat kedua pada klasemen dengan 103 poin, hanya tertinggal dua poin dari Jorge Martin. (sw/dhy)
Direkrut Rossi
The Doctor pun mengaku bahwa merekrut Bezzecchi untuk dilatih dan dibimbing oleh VR46 Riders Academy merupakan keputusan berisiko disebabkan karakternya yang pendiam. Meski begitu, prestasi gemilangnya tahun ini membuat Rossi merasa usahanya terbayar dengan baik.
"Saya bertemu Marco di Qatar beberapa tahun yang lalu karena ia merupakan penggemar berat saya. Ia merupakan anak yang sangat pendiam, bahkan kadang keterlaluan. Tapi ia anak yang sangat baik. Awalnya, sangat berisiko merekrutnya untuk akademi 2-3 tahun lalu," ungkap Rossi kepada Speedweek.
Awal Karir
Jika kebanyakan pembalap telah menentukan pilihan hidup sebagai pembalap sejak berusia tiga tahun, Bezzecchi justru baru mulai menyadari keinginannya menjadi pembalap pada usia enam tahun. Dan semua ini, diawali keinginannya memiliki helm replika Valentino Rossi sebagai hadiah ulang tahun.
"Saat ulang tahun yang keenam, saya minta ayah membelikan helm. Saat di toko, saya berkata kepada si penjual bahwa saya menginginkan helm yang ada di atas rak. Itu helm dengan desain Valentino Rossi. Si penjual bilang itu helm balap anaknya, kemudian saya berkata pada ayah saya bahwa saya juga ingin balapan. Begitulah awalnya," kisah Bezzecchi.
"Saya jadi rider Mahindra di Moto3 Junior World Championship (dulu CEV Moto3), dan saya terlalu sering jatuh. Tapi mereka percaya pada saya dan membawa saya ke Moto3 2017. Podium di Jepang merupakan salah satu hari terbaik dalam hidup saya, tapi kemenangan di Argentina 2018 sungguh menakjubkan," ungkapnya.
VR46 Bagai Mimpi
Rider berusia 19 tahun yang akrab disapa 'Bezze' ini pun mengaku telah mengidolakan Rossi sejak anak-anak, hingga bergabung dengan VR46 Riders Academy dan berlatih setiap hari dengan The Doctor bagai impian jadi nyata.
"Vale telah menjadi idola saya sejak saya masih anak-anak. Beberapa orang bilang saya mirip dia. Menjadi bagian dari VR46 Riders Academy bagaikan mimpi. Saya bertemu dengan Vale setiap hari dan kami berlatih bersama," pungkas Bezzecchi.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valentino Rossi: Bezzecchi Rekrutan Berisiko, Kini Calon Juara
Otomotif 10 Juli 2018, 11:30 -
'Tingkat Keselamatan MotoGP Makin Baik, Perpanjang Karir Rossi'
Otomotif 9 Juli 2018, 15:35 -
Yamaha Putuskan Vinales-Forcada Pisah, Keuntungan Rossi?
Otomotif 9 Juli 2018, 14:40 -
Rossi Paceklik Kemenangan, Sang Ayah: Yamaha Lelet!
Otomotif 5 Juli 2018, 11:50 -
Dikritik Valentino Rossi, Andrea Dovizioso Lempar Balasan
Otomotif 4 Juli 2018, 10:40
LATEST UPDATE
-
Ryan Gravenberch Siap Antar Liverpool Bangkit di Stamford Bridge
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 11:47 -
Real Madrid Disebut-sebut dalam Lagu di Album Baru Taylor Swift, Ada Apa Nih?
Bolatainment 4 Oktober 2025, 11:22
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR