
Bola.net - Aliou Cisse akan kembali menemani armada Senegal dalam gelaran Piala Dunia 2022, setelah mengantar Les Lions de la Teranga meraih juara Piala Afrika 2021. Pada gelaran empat tahunan itu, timnas Senegal berada dalam Grup A bersama tuan rumah Qatar, Ekuador, dan Belanda.
Sebelumnya, perjalanan Sadio Mane dan kolega ke Piala Dunia 2022 cukup memukau. Senegal berhasil memastikan satu tempat di putaran final setelah mengoleksi 16 poin di babak kualifikasi dengan meraih lima kemenangan dan satu kali imbang. Puncaknya adalah saat berhasil menyingkirkan Mesir di babak play-off Zona Afrika.
Senegal dibekali dengan beberapa pemain yang sanggup berkiprah di benua Eropa dan selain mempunyai sumber daya menjanjikan, keberadaan Aliou Cisse sebagai nakhoda patut manjadi kunci.
Dengan sepak terjangnya sebagai pemain profesional hingga sanggup mengantarkan negaranya menjadi kampiun sebagai pelatih, bukan tidak mungkin Senegal menjadi kuda hitam di Piala Dunia 2022 nanti. Berikut profil Aliou Cisse, legenda hidup sepak bola Senegal dan kini siap membawa Senegal terbang tinggi.
Karier Pemain
Kiprah mentereng Aliou Cisse sebagai pemain adalah ia merupakan kapten generasi emas Senegal yang tampil mengejutkan pada Piala Dunia 2002 di Jepang/Korea Selatan. Saat itu, Les Lions de la Teranga mengirim pulang juara Piala Dunia 1998, Prancis, yang ketika itu masih diperkuat sang maestro, Zinedine Zidane.
Dalam karier bersama klub, pelatih yang identik dengan rambut gimbalnya ini malang melintang di sejumlah klub Prancis. Cisse pernah memperkuat PSG (1998-2001), Montpellier (2001), ia juga pernah memperkuat klub Inggris Birmingham City (2002-2004), hingga mengakhiri karier di Nimes (2009).
Sayangnya, selama berkarier sebagai pesepak bola profesional Cisse tidak pernah meraih gelar juara.
Karier Pelatih
Pensiun sebagai pesepak bola di tahun 2009, Cisse melanjutkan kariernya dalam dunia kepelatihan dan langsung menjadi asisten Amara Traore di klub CS Louhans-Cuiseaux FC pada 2010.
Tak butuh waktu lama baginya pada 2012 ditunjuk sebagai asisten pelatih Senegal, bersama Joseph Koto dan Alain Giresse. Barulah pada Maret 2015, tepat setelah Alain Giresse tak lagi menjabat posisi pelatih, Cisse naik jabatan sebagai pelatih Les Lions de la Teranga.
Karier Bersama Timnas Senegal
Kemudian, karier pelatih berusia 46 tahun pada saat menukangi timnas Senegal tidak begitu mulus di awal. Cisse sempat gagal bawa Lions de la Teranga menjadi yang terbaik di Benua Afrika.
Pada Piala Afrika edisi 2017, Senegal di bawah asuhannya hanya mampu sampai babak perempat final setelah kalah dari Kamerun via adu penalti. Kemudian pada edisi 2019, Cisse berhasil bawa Senegal melaju hingga partai final. Namun sayang, Lions de la Teranga asuhan Cisse kalah 0-1 dari Aljazair pada partai puncak.
Berselang tiga tahun kemudian, Cisse membuktikan kapasitasnya pada tahun ketujuh menangani Senegal dengan membawa Lions de la Teranga juara Piala Afrika edisi 2021.
Formasi Andalan
Pakem yang selalu diusung oleh Aliou Cisse selama menangani timnas Senegal adalah memakai formasi 4-3-3. Formasi tersebut dipilih lantaran Cisse menilai skuatnya memiliki pemain-pemain cepat. Terutama dengan adanya sosok leader dan bintang Sadio Mane.
Kombinasi kecepatan Mane dengan Ismaila Sarr atau Balde Keita akan menjadi momok bagi pertahanan lawan. Lalu, pendekatan dalam taktik Cisse juga menitik beratkan pada direct football dan kemudian bola dialirkan secepat mungkin kepada sektror flank yang secara kekuatan utama Lions de la Teranga terletak di posisi sayap.
Torehan Prestasi
Semenjak menangani Senegal, Cisse baru mampu memberi satu gelar juara di Piala Afrika edisi 2021. Meskipun sebelumnya sukses membawa Lions de la Teranga melaju hingga partai puncak turnamen tersebut di tahun 2019, saat itu Senegal kalah dari Aljazair.
Kemudian di tahun 2017, Cisse hanya bisa membawa Senegal melaju hingga babak perempat final usai kalah adu penalti dari Kamerun.
(Bola.net/Yoga Radyan)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mengenang Ketangguhan Thibaut Courtois, Kiper Terbaik di Piala Dunia 2018
Piala Dunia 14 Oktober 2022, 20:21 -
Piala Dunia 2014: Kala Paul Pogba Sabet Gelar Pemain Muda Terbaik
Piala Dunia 14 Oktober 2022, 20:15 -
Aliou Cisse, Legenda Hidup yang Jadi Pelatih Senegal di Piala Dunia 2022
Piala Dunia 14 Oktober 2022, 20:10 -
Analisis Kekuatan Denmark di Piala Dunia 2022: Eriksen Bakal Mainkan Peran Krusial
Piala Dunia 13 Oktober 2022, 20:53
LATEST UPDATE
-
Amorim Tegaskan Formasi Tiga Bek Bukan Biang Kerok Hasil Buruk Manchester United
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 06:30 -
Diterpa Kritik Tajam, Amorim Pilih Bertahan dan Pasrahkan Nasibnya ke Dewan MU
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 05:59 -
Usai Rabiot, AC Milan Incar Eks Juventus Lainnya untuk Reuni dengan Allegri
Liga Italia 4 Oktober 2025, 05:32 -
Bayern Coba Goda Jurrien Timber, Begini Respon Arsenal
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 05:06 -
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR