
Bola.net - Indonesia ternyata turut berkontribusi dalam gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar. Pasalnya, bola resmi Piala Dunia 2022, Al Rihla, keluaran Adidas itu diproduksi di Madiun, Jawa Timur.
Adidas mempercayakan PT Global Wei Indonesia (GWI) sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam pembuatan bola Piala Dunia 2022. Perusahaan tersebut dipercaya untuk membuat 50.000 bola Piala Dunia 2022 dengan kualitas terbaik.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, beberapa waktu lalu 'pamer' Al Rihla di akun media sosial miliknya. Menurutnya, lewat Al Rihla, Indonesia akan ambil bagian di Piala Dunia 2022.
"Inilah bola yang akan digunakan pada kompetisi Piala Dunia 2022 di Qatar. Di ajang olahraga terakbar di planet itu, Indonesia punya peran penting di setiap pertandingannya,” tulis keterangan dalam unggahan Instagram Khofifah.
Berikut beberapa fakta seputar bola resmi Piala Dunia 2022 Al Rihla. Penasaran? Yuk, langsung scroll ke bawah Bolaneters.
Fakta Bola Al Rihla
Nama Al Rihla berasal dari bahasa Arab yang artinya 'perjalanan', merupakan bola ke-14 yang diproduksi PT Global Way bersama Adidas. Lokasi produksinya berada di Indonesia dan Tiongkok. Namun sebanyak 60-70% atau lebih banyak diproduksi Indonesia tepatnya Madiun, Jawa Timur.
Al Rihla, the #OfficialMatchBall of the 2022 #FIFAWorldCup, means ‘the journey’
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) March 31, 2022
This is the journey to Qatar, starting now#Qatar2022 | @adidasFootball pic.twitter.com/w8Jwg6lFCS
Bola ini nyatanya dipercaya oleh brand ternama di dunia dan bahkan telah diekspor ke 5 negara seperti Brasil, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Jerman, hingga Inggris. Khusus untuk Piala Dunia 2022 ini, bola poduksi asli Indonesia ini akan dikirim ke Qatar sebanyak 1 juta bola.
Dibuat dengan Teknologi Tinggi
Kemudian bola Al Rihla dibuat dengan teknologi tinggi yang berfokus pada kecepatan sehingga bola bisa bergerak lebih cepat dengan akurasi dan stabilitas yang juga sudah diukur.
Terdapat dua desain teknologi baru tersebut adalah CTR-CORE dan Speedshell. CTR-CORE adalah bagian inti bola yang inovatif didesain untuk meningkatkan akurasi dan konsistensi, mendukung permainan yang cepat dan tepat dengan retensi bentuk dan udara yang maksimum.
Ini dia bola resmi #PialaDuniaQatar2022 bernama #AlRihla.
— Indosiar (@Indosiar) March 31, 2022
Bolanya perlu ditusuk dulu gak yah bagian batoknya? 🤔#SCMWorldCup2022 #IndosiarWorldCup2022 pic.twitter.com/eMf8LZSVaK
Sedangkan Speedshell, yaitu merupakan kulit polyurethane (PU) pada bola yang memiliki tekstur mikro dan makro serta dilengkapi dengan bentuk panel dengan 20 bagian terbaru, yang meningkatkan aerodinamika untuk meningkatkan akurasi, stabilitas, dan tembakan yang tajam.
Desain Bola Al Rihla
Lalu desain bola Al Rihla itu sendiri terinspirasi oleh desain panel perahu tradisional Dhow dan memiliki pola solid biru, merah, dan kuning, yang mewakili lanskap di Doha, Qatar. Selain itu, Al Rihla adalah bola Piala Dunia pertama yang dibuat secara eksklusif dengan tinta dan lem berbahan dasar air.
Direktur Pemasaran FIFA, Jean-François Pathy, mengatakan Al Rihla merupakan bola pertandingan resmi yang menakjubkan, ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta berkualitas tinggi yang diprakarsai oleh Adidas.
“Yang akan dinikmati oleh para bintang yang tampil di puncak permainan mereka di panggung terbesar dunia di Qatar, serta pemain sepak bola di mana pun,” kata Pathy.
Memiliki Keunggulan Akurasi Terbaik
Selain diklaim sebagai bola tercepat dari edisi-edisi di Piala Dunia sebelumnya, Adidas juga menyebut kalau Al Rihla memiliki akurasi terbaik. Franziska Loeffelmann, direktur Football Graphics and Hardwear di Adidas menjelaskan lebih detail mengenai kelebihan bola ini.
Nice to meet you, Al Rihla. 🌍🏆@adidasfootball @FIFAWorldCup pic.twitter.com/4n8m90wgl8
— Marc ter Stegen (@mterstegen1) April 2, 2022
"Sepak bola menjadi lebih cepat, dan makin cepat, akurasi dan stabilitas bola di udara menjadi sangat penting. Desain Al Rihla membuat bola mampu menjaga stabilitas saat berada di udara," ujarnya.
Sumber: @Khofifah.ip dan FIFA
(Bola.net/Yoga Radyan)
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Profil Dragan Stojkovic: Pelatih Serbia untuk Piala Dunia 2022 yang Punya Karier Gemilang di Asia
- Membedah Kekuatan Iran di Piala Dunia 2022: Bisa Merepotkan Inggris di Grup B
- Hayya Hayya, Lagu Resmi Piala Dunia 2022
- Profil Murat Yakin: Penemu Bakat Mohamed Salah, Pelatih Timnas Swiss di Piala Dunia 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Michael Owen di Piala Dunia 1998: Baru Debut, Langsung Jadi Pemain Muda Terbaik
Piala Dunia 12 Oktober 2022, 17:44
-
Piala Dunia 1998: Akhir Cerita Si Hebat Michael Laudrup
Piala Dunia 12 Oktober 2022, 17:39
-
Profil Luis Fernando Suarez, Pelatih Baru Kosta Rika di Piala Dunia 2022
Piala Dunia 12 Oktober 2022, 17:35
-
Profil Otto Addo, Pelatih yang Siap Buat Ghana Meledak di Piala Dunia 2022
Piala Dunia 12 Oktober 2022, 17:30
-
Mengenal Al Rihla, Bola Resmi Piala Dunia 2022 yang Diproduksi di Indonesia
Piala Dunia 12 Oktober 2022, 13:42
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR