Bola.net - Bola.net - Di akhir 2014 ini, dunia sepakbola Indonesia diramaikan dengan pembentukan Tim Sembilan oleh Menpora Imam Nahrawi yang ditugaskan untuk mengawasi kinerja PSSI.
Merasa tim ini tak ada gunanya, Wakil Ketua Umum La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan bahwa harusnya Menpora mengurusi cabang olahraga lainnya yang ia anggap sedang mengalami penurunan prestasi, seperti bulutangkis dan berkuda. La Nyalla juga menyebut cabang sepakbola sudah bagus.
Well, benarkah pernyataan La Nyalla ini? Untuk memudahkan menjawab pertanyaan ini, mari kita berkaca terhadap target yang dicanangkan PSSI terhadap tim nasional pada 2014 ini, serta realisasinya di lapangan.
Berikut ulasan singkat target dan pencapaian PSSI, khususnya Timnas pada 2014 ini selengkapnya, spesial untuk Bolaneters.
Jangan Lewatkan!
Timnas U-23

Hasilnya, anak asuh Aji Santoso ternyata sukses lolos dari penyisihan grup, dengan di dua laga awal tampil impresif mengalahkan Timor Leste dan Maladewa.
Meski demikian, di partai terakhir Indonesia yang menurunkan beberapa pemain lapis kedua justru dibantai Thailand enam gol tanpa balas. Hasilnya, Timnas U-23 pun terpaksa bertemu Korea Utara di babak 16 besar di mana mereka menyerah 1-4 dan harus pulang ke tanah air.
Well, inilah satu-satunya target PSSI terhadap Timnas pada 2014 ini yang mampu direalisasikan dengan sukses.
Timnas U-19

Setelah tim Garuda Jaya memperoleh hasil buruk di turnamen Hassanal Bolkiah serta tampil kurang meyakinkan dalam beberapa laga uji coba, PSSI melalui Joko Driyono menyatakan tak ada perubahan target bagi Timnas U-19.
Hasilnya, di Piala Asia U-19 2014 Myanmar, anak asuh Indra Sjafri tampil antiklimaks dan tiga kali babak belur dihajar lawan-lawannya, masing-masing dengan skor 1-3 dari Uzbekistan, 0-1 dari Australia, serta menyerah 1-4 atas Uni Emirat Arab. Target lolos ke Piala Dunia U-20 2015 pun lenyap entah ke mana.
Timnas Senior

Meski di saat-saat terakhir sebelum keberangkatan ke Vietnam Riedl menyatakan targetnya adalah masuk ke partai final, namun secara umum target juara tersebut tetap dipatok PSSI maupun BTN.
Hasilnya, Firman Utina gagal memenuhi ekspektasi tersebut setelah tak mampu lolos dari Grup A. Kegagalan ini diwarnai dengan kekalahan sensasional yang diderita tim Garuda kala menyerah 0-4 di tangan Filipina. Ya, Filipina yang sebelumnya justru selalu menjadi bulan-bulanan Indonesia.
Peringkat FIFA

Nyatanya, dalam rilis terbaru FIFA yang dikeluarkan pada 18 Desember kemarin, Indonesia kini menempati posisi 159 dunia dengan 123 poin. Posisi tersebut lebih buruk dua peringkat dari bulan November lalu di mana Indonesia menempati posisi 157 dunia.
Di antara negara-negara ASEAN sendiri, Indonesia berada di posisi ketujuh setelah Filipina, Vietnam, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Singapura, serta hanya bertengger di atas negara-negara dengan tradisi sepakbola lemah seperti Laos, Kamboja, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.
Kesimpulan

Mungkin maksud La Nyalla adalah sepakbola Indonesia sudah bagus secara organisasi, dibanding dengan cabang lain yang disebutkannya.
Namun jika kita kembali kepada frasa terkenal. "Timnas yang bagus lahir dari kompetisi yang bagus. Kompetisi yang bagus lahir dari organisasi yang bagus", sudah tepatkah pernyataan La Nyalla?
Bagaimana pendapat Bolaneters sendiri?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Potret Suram Sepakbola Indonesia yang Katanya Bagus
Editorial 19 Desember 2014, 13:53
-
La Nyalla Sebut Bulutangkis Down, Taufik Tersinggung
Bola Indonesia 19 Desember 2014, 12:48
-
La Nyalla: PSSI Pasti Evaluasi Untuk Mengembalikan Kejayaan
Bola Indonesia 18 Desember 2014, 22:13
-
Waketum PSSI Minta Menpora Imam Pahami UU SKN
Bola Indonesia 18 Desember 2014, 21:49
-
PSSI Sebut Belum Rasakan Peran Menpora Imam
Bola Indonesia 18 Desember 2014, 21:28
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR