3 Sisi Cerah dan 2 Catatan Gelap untuk AC Milan

3 Sisi Cerah dan 2 Catatan Gelap untuk AC Milan
Mike Maignan menggagalkan peluang Federico Gatti di laga Juventus vs AC Milan, Senin (6/10/2025). (c) acmilan.com

Bola.net - Pertandingan Serie A antara Juventus melawan AC Milan di Allianz Stadium akhir pekan kemarin berkesudahan tanpa gol, tetapi menyisakan banyak cerita di balik skor 0-0 tersebut. Kedua tim memang gagal menyuguhkan laga yang benar-benar menghibur, tapi Milan sebenarnya bisa saja pulang dengan tiga poin seandainya peluang-peluang emas mereka tak terbuang percuma.

Babak pertama berjalan hati-hati, dengan minim peluang berarti. Namun, intensitas meningkat di paruh kedua ketika Mike Maignan melakukan penyelamatan luar biasa untuk menepis sepakan jarak dekat Federico Gatti, dan Milan memperoleh peluang terbaik melalui penalti Christian Pulisic yang sayangnya melenceng dari sasaran. Rafael Leao pun tak kalah apes, gagal menuntaskan dua kesempatan yang seharusnya berbuah gol.

Meski begitu, hasil imbang ini memperpanjang catatan tak terkalahkan Milan sekaligus menambah daftar clean sheet mereka musim ini. Di sisi lain, posisi puncak klasemen sementara harus dilepaskan. Dari duel tanpa gol itu, ada lima hal yang bisa dipetik — tiga bernilai positif, dan dua menjadi catatan negatif.

1 dari 6 halaman

Pertahanan Jadi Fondasi Kuat Milan

Barisan belakang AC Milan kembali menunjukkan ketangguhan yang membuat lawan frustrasi. Juventus nyaris tak punya ruang untuk menciptakan peluang bersih, kecuali satu momen ketika bola jatuh di kaki Federico Gatti, tetapi Mike Maignan menepisnya dengan refleks menakjubkan.

Itu menjadi clean sheet kelima dari enam pertandingan terakhir Milan, dengan satu-satunya gol yang bersarang datang dari penalti saat menghadapi Napoli. Artinya, mereka belum kebobolan dari open play selama lebih dari 540 menit.

Trio bek tengah bekerja efektif menutup ruang, sementara Alexis Saelemaekers dan Davide Bartesaghi di sisi sayap juga sukses menekan pergerakan Yildiz serta Conceicao. Sebuah performa defensif yang disiplin dan terorganisir — identitas yang kembali tampak dalam permainan Milan.

2 dari 6 halaman

Dominasi Milan di Lini Tengah

Meski penguasaan bola berjalan relatif seimbang, Milan tampak lebih dominan di lini tengah. Kehadiran Luka Modric menjadi faktor pembeda. Pemain asal Kroasia itu kembali mendikte tempo permainan selama 90 menit penuh, dengan umpan panjang cermatnya kepada Santiago Gimenez yang berujung penalti.

Modric bahkan hampir mencatat assist andai Rafael Leao bisa lebih tenang dalam penyelesaian akhir. Di sisi lain, duet Adrien Rabiot dan Youssouf Fofana juga tampil solid. Rabiot mungkin tidak terlalu mencolok, tetapi kontribusinya dalam bertahan dan mengatur ritme tetap terasa.

Secara keseluruhan, sektor tengah Milan tampil lebih berpengaruh dibanding Juventus. Hanya saja, dominasi itu tak cukup untuk menghasilkan kemenangan.

3 dari 6 halaman

Santiago Gimenez Mulai Tunjukkan Perkembangan

Santiago Gimenez memang belum menambah gol setelah menjebol gawang Lecce, tetapi performanya menunjukkan peningkatan signifikan. Ia tampil penuh percaya diri, berani menantang lini belakang Juventus, dan nyaris mencetak gol setelah melewati beberapa pemain sebelum tendangannya ditepis kiper.

Di babak kedua, penyerang asal Meksiko itu juga hampir mencetak gol lewat sundulan yang hanya melenceng tipis dari tiang gawang. Selain ancaman langsung, Gimenez juga aktif dalam pressing, rajin menahan bola, dan menjadi pemicu serangan lewat pergerakan cerdasnya.

Ia bahkan menjadi pemain yang memenangkan penalti untuk Milan. Allegri tampaknya mulai menaruh kepercayaan besar kepadanya, dan bila tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin gol-gol dari Gimenez akan segera mengalir.

4 dari 6 halaman

Pulisic dan Masalah Penalti Milan

Christian Pulisic menjadi salah satu nama yang paling disorot setelah laga. Setelah tampil apik dalam beberapa pekan terakhir, kali ini ia gagal menunaikan tugas sebagai eksekutor penalti. Sepakannya melenceng jauh dari gawang, padahal peluang itu bisa menjadi kunci kemenangan Milan.

Meski begitu, reaksi Pulisic pasca-kegagalan cukup positif. Ia mencoba bangkit, menggiring bola melewati beberapa pemain Juventus, lalu melepaskan tembakan keras rendah yang masih mampu ditepis Di Gregorio. Kendati demikian, masalah di titik putih ini bukan hal baru bagi Milan.

Musim lalu saja, Milan gagal mengeksekusi empat penalti dari sembilan kesempatan. Kini, mereka kembali memulai musim dengan satu kegagalan dari satu percobaan — berarti tingkat keberhasilan hanya 50 persen dalam 10 penalti terakhir.

Secara individu, catatan Pulisic sejatinya baik: 13 penalti sukses dari total 15 percobaan sepanjang kariernya. Oleh karena itu, kegagalan kali ini lebih pantas disebut insiden tunggal ketimbang tren mengkhawatirkan.

5 dari 6 halaman

Leao Belum Kembali ke Performa Terbaik

Rafael Leao masih mencari sentuhannya setelah absen akibat cedera. Masuk di babak kedua, pemain asal Portugal itu diharapkan menjadi pembeda. Namun, dua peluang emas yang ia miliki justru terbuang percuma.

Pertama, ia gagal menembak tepat sasaran dari jarak dekat. Sesudah itu, di kesempatan kedua, setelah pergerakan apik melewati bek Juventus, sepakan Leao mengarah tepat ke kiper.

Kualitasnya jelas tidak perlu diragukan, tetapi dalam laga seperti ini, pemain sekelas Leao diharapkan mampu mengonversi minimal satu peluang menjadi gol. Wajar bila publik menilai penampilannya kali ini mengecewakan. Meski baru pulih dan baru bermain sekitar 40 menit, ketajaman Leao masih belum kembali ke level terbaik.

Sumber: Sempre Milan


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL