
Bola.net - Tandukan Zinedine Zidane pada Marco Materazzi merupakan salah satu momen ikonik pada ajang Piala Dunia 2006. Kini, setelah belasan tahun, Materazzi akhirnya membuka kebenaran di balik insiden tersebut.
Kala itu, Prancis bertemu Italia di partai pemungkas. Kedua tim sama kuatnya, sama-sama jadi favorit juara. Prancis sedikit lebih diunggulkan karena punya Zidane dalam timnya.
Pertandingan berjalan ketat, skor 1-1 pada waktu normal, babak tambahan pun tidak bisa dihindari. Lalu, sekitar menit 108, Zidane terlibat adu mulut dengan Materazzi.
Apa yang terjadi berikutnya? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Tandukan Zidane
Entah apa yang dikatakan Materazzi, Zidane yang awalnya berlari untuk kembali ke posisinya justru menoleh ke arah bek Inter Milan itu. Zidane kemudian menghentikan langkahnya, menghadap Materazzi, lalu menanduk dada bek Italia itu dengan sangat keras.
Zidane langsung dihukum kartu merah oleh wasit, tapi dia tidak menunjukkan wajah penyesalan. Mengenal Zidane, sepertinya Materazzi melontarkan kalimat yang benar-benar membuatnya lepas kontrol.
Zidane merupakan salah satu pemain paling elegan dalam sejarah sepak bola, dia jarang terlibat kontroversi apa pun. Sebab itu, jelas Materazzi telah melontarkan kalimat provokatif yang membuat Zidane naik pitam.
Pengakuan Awal
Beberapa tahun lalu, tepatnya pada tahun 2016, Materazzi sudah pernah bicara soal insiden ini. Dia mengaku bersalah, tapi mencoba membela diri. Sebab, saat itu Materazzi sempat dianggap sebagai pemain paling buruk karena menghina Ibu Zidane.
Beredar rumor bahwa Materazzi menghina ibu Zidane, bahkan kabarnya melontarkan kalimat tabu. Pada tahun 2016 lalu, Materazzi membela diri, dia hanya berkata: "Anda bisa berikan kostum untuk saudara perempuan Anda."
Berikut pembelaan Materazzi: "Apa yang saya katakan memang bodoh, tapi tidak pantas mendapatkan reaksi sebesar itu. Anda akan mendengar kata-kata yang lebih keras di jalanan Naples, atau MIlan, atau Paris, kata-kata yang lebih buruk."
Materazzi pun membantah telah menghina Ibu Zidane, katanya: "Ibu saya meninggal dunia saat saya masih 15 tahun, saya tidak akan pernah menghina Ibunya. Saya bicara soal saudara perempuannya."
Pengakuan Terbaru
Kini, empat tahun setelah komentar di atas, Materazzi membeberkan pengakuan berbeda. Mengutip Football Italia, dia mengaku 'meminta' saudari perempuan Zidane, bukan meminta Zidane memberikan kostumnya.
"Saya tidak menduga [tandukan] itu, tapi saya kira itulah yang menyelamatkan saya. Jika saya menduganya, kami berdua bakal berakhir di ruang ganti lebih cepat," ungkap Materazzi.
"Saya menjaga dia [Zidane] dengan ketat. Saya terus meminta maaf ketika dia bereaksi dengan buruk, tapi pada kali ketiga, saya diam saja."
"Dia berkata pada saya: 'Jika mau, Anda bisa memiliki kostum saya setelah pertandingan'. Saya menjawab: 'Saya lebih suka saudara perempuanmu'."
Intinya, Zidane menawarkan kostumnya, tapi Materazzi meminta saudara perempuannya. Tandukan itulah jawaban Zidane.
Prancis Kalah
Begitu Zidane meninggalkan lapangan, Prancis kehilangan dominasi mereka. Skor 1-1 bertahan sampai 120 menit, laga pun memasuki adu penalti.
Tanpa Zidane, Prancis kehilangan salah satu algojo penalti terbaik mereka, juga kehilangan keunggulan mental dari Italia. Pada akhirnya mereka takluk 5-3 di adu penalti setelah Trezeguet gagal menuntaskan tugasnya.
Sampai kapan pun, sundulan Zidane pada Materazzi akan selalu jadi cerita unik Piala Dunia 2006 tersebut.
Sumber: Football Italia
Baca ini juga ya!
- Hari Ini 5 Tahun Lalu: Chelsea Jadi Juara EPL, Mourinho Manajer Terbaik, Hazard Pemain Terbaik
- 6 Pebalap Punya Kontrak Baru, Inilah Daftar Peserta MotoGP 2021
- Bongkar Rahasia, Luis Figo Beber Alasan Khianati Barcelona untuk Real Madrid
- 4 Momen Ikonik Cristiano Ronaldo, Salah Satunya Pernah Merusak Akhir Karir Sir Alex
- Mengenal 'Kutukan Drake' yang Membuat Paul Pogba dkk Tertimpa Kesialan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Roberto Baggio dan Gol Perdananya untuk Italia, Tendangan Bebas vs Uruguay
Piala Dunia 30 April 2020, 11:26 -
Balotelli Bisa Saja Gabung Juventus, Tapi Kenapa Akhirnya Pilih Milan?
Liga Italia 29 April 2020, 22:48 -
Pirlo vs Joe Hart: Kala Sang Regista Membalas Intimidasi Lawan dengan Panenka
Piala Eropa 28 April 2020, 12:18 -
Momen Ikonik Calcio - 'Gol Di Grosso'
Piala Dunia 28 April 2020, 11:02
LATEST UPDATE
-
Prediksi Sevilla vs Barcelona 5 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 14:58 -
Florian Wirtz di Liverpool: Pemain yang Belum Meyakinkan, tapi Pantas Ditunggu?!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:58 -
Bukan Cuma Minta Maaf, Korea Selatan Rombak Total Regulasi Program Adopsi Internasional
News 3 Oktober 2025, 14:44 -
Prediksi Fiorentina vs AS Roma 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 14:28 -
Meski Bersinar di Crystal Palace, Oliver Glasner Dinilai Tak Cocok untuk MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:26
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR