
Bola.net - Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, resmi akan berpisah dengan sang crew chief, Silvano Galbusera, di MotoGP 2020 mendatang. Dalam sesi jumpa pers di Buriram, Thailand, Kamis (3/10/2019), The Doctor pun membeberkan alasannya, yakni adanya perbedaan rencana dalam menghadapi masa depan.
Rossi mulai bekerja sama dengan Galbusera pada 2014, usai dirinya memutuskan kerja sama dengan Jeremy Burgess yang sudah mendampinginya sejak GP500 2000. Sebelumnya, Galbusera bekerja dengan Yamaha di ajang WorldSBK.
Tahun depan, Rossi pun akan bekerja sama dengan David Munoz, yang saat ini menjadi crew chief Nicolo Bulega di Sky Racing VR46. Munoz juga sukses mendampingi Francesco Bagnaia meraih gelar dunia Moto2 2018.
Perpisahan Rossi dan Galbusera sudah tercium media sejak Juli, namun sang 9 kali juara dunia membantah. Meski begitu, di Buriram, Rossi mengaku pembicaraan dengan Galbusera terjadi usai balapan di Misano, dengan dasar ingin melakukan sesuatu agar lebih kuat.
Galbusera Gabung Tim Uji Coba Yamaha

"Perpisahan (dengan crew chief) kali ini didasari faktor berbeda, karena Silvano ingin bekerja dengan Yamaha, namun juga ingin mencoba hal yang tak terlalu bikin stres dan tak terlalu sering keluar Italia," tutur Rossi seperti yang dikutip Crash.net.
Kebetulan, Yamaha juga ingin memperkuat tim uji cobanya musim depan demi memfokuskan proyek MotoGP di Eropa alih-alih di Jepang. "Tadinya saya tak mengira, tapi usai diskusi, kami putuskan melakukan perubahan. Jadi Silvano akan bekerja dengan tim uji coba mulai tahun depan," lanjut Rossi.
Di lain sisi, rider Italia ini pun bersemangat menyambut kehadiran Munoz. "Ini pengalaman baru, dan ia tak punya pengalaman apa pun di MotoGP. Tapi masih sangat muda dan punya ide-ide bagus. Akhirnya semua orang senang, dan Silvano juga bahagia bisa bertahan di Yamaha dengan tim uji coba," ungkapnya.
Tenang Hadapi Ketegangan di Moto2

Selama bekerja dengan Galbusera, Rossi juga belum berhasil meraih gelar dunia ke-10. Sejak 2014, ia baru meraih 9 kemenangan, dan menjadi runner up pada 2014, 2015, dan 2016. Rossi pun mengaku kinerja dengan Galbusera mengalami jalan buntu. Munoz pun diharapkan membawa angin segar ke Yamaha.
"Saya mengenal Davide dengan sangat baik, dan saya suka caranya mengendalikan akhir musim (Moto2) lalu, ada banyak tekanan dan Pecco agak gugup karena takut kehilangan gelar. Davide pendiam, dan ia mengendalikan situasi dengan baik. Kita lihat saja hasilnya nanti," tutup Rossi.
Tahun ini, selain menggaet pelatih balap baru, yakni Idalio Gavira, Rossi juga punya insinyur elektronik yang dicomot dari WorldSBK, Michele Gadda. Tahun depan, Gadda juga akan ditemani oleh oleh teknisi elektronik yang dicomot dari Ducati, Marco Frigerio, yang kini bekerja dengan Jack Miller di Pramac Racing.
Sumber: Crash.net
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valentino Rossi: Pergantian Crew Chief Kali Ini Lebih Tenang
Otomotif 4 Oktober 2019, 16:30
-
Tak Mau Menyesal, Alasan Valentino Rossi Ganti Crew Chief
Otomotif 4 Oktober 2019, 15:55
-
Valentino Rossi Sebut Performa Marc Marquez Dekati Sempurna
Otomotif 4 Oktober 2019, 10:35
-
Penggemar Berat, Valentino Rossi Ingin Ajak Ronaldo Berlibur
Otomotif 4 Oktober 2019, 09:00
-
Beda Rencana, Alasan Valentino Rossi-Silvano Galbusera Pisah
Otomotif 4 Oktober 2019, 08:46
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR