
Bola.net - Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, dapat memaklumi jalan yang bergeronjal bagi Jorge Lorenzo dan Cal Crutchlow di MotoGP awal musim ini. Meski begitu, kepada Pecino GP, ia menyebut tak ada gunanya terus-terusan mengeluhkan RC213V yang mereka nilai sulit dikendarai dan hanya cocok untuk Marc Marquez.
Lorenzo, yang baru pindah dari Ducati, diketahui mengalami berbagai cedera dan masalah teknis pada awal musim, hingga proses adaptasinya terhambat. Crutchlow, yang juga sempat cedera engkel akibat kecelakaan di Australia tahun lalu, juga harus susah payah beradaptasi dengan RCV versi 2019.
Demi mempermudah adaptasi, Lorenzo pun menjajal begitu banyak perangkat dar Honda, bahkan mengkhususkan diri pergi ke markas mereka di Jepang untuk menjajal berbagai konfigurasi ergonomi. Di sisi lain, Crutchlow yakin Honda sedikit hilang arah tanpa masukannya selama ia cedera.
"Jorge memulai musim ini dengan situasi yang tak baik. Ia mengalami beberapa cedera. Ini agak menghambat adaptasinya, tapi juga benar bahwa ia dan motor kami tak secocok dugaannya. Selain itu, Cal mengalami 2-3 kecelakaan pada awal musim ini. Jika tidak, ia pasti ada di peringkat ketiga pada klasemen," ujar Puig.
Jadikan Marquez Patokan

Meski begitu, dengan berlalunya tujuh balapan musim ini, Puig yakin sudah saatnya Lorenzo dan Crutchlow berhenti mengeluh dan bangkit dari keterpurukan. Ia pun meminta keduanya untuk menjadikan Marc Marquez sebagai patokan, mengingat ia tak mengalami masalah berarti dan justru telah empat kali menang.
"Saya rasa demi mengakhiri spekulasi soal motor kami, Anda bisa lihat ada satu rider yang menang nyaris di setiap pekan dengan motor yang sama. Dengan begitu, tak perlu ada yang dibicarakan. Diskusi berakhir. Rider lain bisa mengeluh sesukanya, tapi nyatanya ada satu rider yang selalu naik podium," ungkapnya.
Juga Bisa Menang Kalau Mau
Puig juga meminta sikap profesional dari Lorenzo dan Crutchlow untuk memenuhi komitmen mereka pada Honda. Ia juga menegaskan bahwa, meski Marquez tak bisa dimungkiri lagi merupakan rider nomor satu saat ini, Honda sama sekali tak berpihak padanya dan akan selalu mendukung semua pebalap.
"Jika Anda tahu tak bisa mengendarai sebuah motor, maka jangan bela tim mereka. Jadi jika Anda datang kemari dan punya motor kami, maka itulah satu-satunya hal yang Anda punya. Tutup mulut dan balapan saja. Honda tak berpihak pada Marc. Marc hanya berkendara dan menang. Jadi, rider Honda lain tahu mereka juga bisa menang jika mereka mau," pungkas Puig.
Menjelang MotoGP Belanda di Sirkuit Assen akhir pekan nanti, Marquez ada di puncak klasemen pebalap dengan koleksi 140 poin. Crutchlow dan Lorenzo masing-masing duduk di peringkat 10 dan 15 dengan koleksi 42 dan 19 poin, tertinggal dari Takaaki Nakagami di peringkat 8 dengan 48 poin.
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Marquez-Baldassarri Didukung 'Mentor' ke MotoGP 2020
Otomotif 26 Juni 2019, 15:15
-
Bos Honda Kritik Lorenzo-Crutchlow: Tutup Mulut dan Balapan Saja!
Otomotif 26 Juni 2019, 13:10
-
Marc Marquez Nantikan Pertarungan Sengit di MotoGP Assen
Otomotif 26 Juni 2019, 09:10
-
Alex Marquez Ogah 'Wajib' Ikuti Sang Kakak ke Honda
Otomotif 24 Juni 2019, 15:15
-
Dihargai Honda, Marc Marquez Akui Makin Percaya Diri
Otomotif 24 Juni 2019, 11:45
LATEST UPDATE
-
Waduh! Punya Senjata Ilegal, Karim Adeyemi Kena Penalti Rp8,7 Miliar
Bolatainment 18 November 2025, 12:50
-
Terbukti Main Lebih Solid, Sudah Waktunya Portugal Berpisah dengan Cristiano Ronaldo?
Piala Dunia 18 November 2025, 11:53
-
Intip Deretan Fighter BYON Combat Showbiz 6: Tayang Akhir Pekan ini di Vidio
Olahraga Lain-Lain 18 November 2025, 11:50
-
Loh? MU Putuskan Tidak Beli Gelandang di Januari 2026?
Liga Inggris 18 November 2025, 11:45
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55



















KOMENTAR