Bola.net - - Memiliki asa tinggi memasuki MotoGP 2017 bersama Suzuki Ecstar, Andrea Iannone malah harus banting tulang di tiga seri pertama. Setelah jatuh dan gagal finis di Qatar, ia melakukan jump start dan dihukum ride through penalty hingga finis ke-16 di Argentina. Meski begitu, hasil buruk ini sedikit terbayar usai ia finis ketujuh di Austin, Texas.
Demi meraih hasil ini, Iannone bahkan harus susah payah lebih dulu melawan Jorge Lorenzo (Ducati), Jonas Folger (Yamaha Tech 3) dan Jack Miller (Marc VDS Honda). Ia bahkan sempat bersenggolan dengan Lorenzo di pertengahan balap, sebelum akhirnya finis 1,4 detik di belakang Andrea Dovizioso (Ducati).
Iannone pun sedikit bernostalgia ke masa-masa di mana ia membela Ducati pada 2013-2016. "Sialan. Saya kehilangan banyak waktu di belakang Jorge. Selama bertahun-tahun mesin Ducati membuat saya bahagia, kali ini justru membuat saya marah!" ungkap The Maniac kepada GPOne sembari tertawa.
Andrea Iannone (c) Suzuki
Membela Suzuki mulai musim ini, kegarangan yang selama ini dikenal ada dalam diri Iannone terkesan sirna, namun ia membantah. Rider Italia ini mengaku tugasnya di Suzuki memang menumpuk berkat GSX-RR masih dalam tahap pengembangan, dan menyadari setiap balapan adalah uji coba.
"Saya ini bukan dewa. Sayang dua seri pertama begitu sulit karena saya tak bisa kompetitif. Mungkin ekspektasi saya terlalu tinggi, jadi saya menurunkan target, membawa pulang hasil sebaik mungkin. Saya sudah tahu ini bakal sulit. Balapan bagai uji coba, tapi saya tetap percaya diri," ungkapnya.
Pembalap berusia 27 tahun ini pun yakin titik terang akan segera ia temukan. "Mungkin kadang saya terlalu keras pada diri sendiri. Tapi setiap kali balapan, target saya adalah finis di papan atas. Jika tidak, setidaknya harus dekat dengan papan atas. Ada kalanya yang Anda lihat begitu gelap, tapi akhirnya jalan makin terang," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Iannone: Dulu Ducati Bikin Senang, Kini Bikin Marah!
Otomotif 26 April 2017, 13:45
-
Iannone Protes, Hukuman Jump Start Kembali Dirapatkan
Otomotif 21 April 2017, 16:00
-
Kenny Roberts Jr Bakal Jadi Legenda MotoGP Ke-25
Otomotif 17 April 2017, 14:30
-
Ingat 'Argentina Clash' vs Dovizioso, Iannone Senewen
Otomotif 6 April 2017, 17:00
-
Rins Hadir di MotoGP Argentina, Iannone Tetap Optimis
Otomotif 6 April 2017, 12:00
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR