Bola.net - - Eks crew chief Maverick Vinales di Suzuki Ecstar, Jose Manuel Cazeaux agak terkejut melihat performa rider Spanyol tersebut sepanjang tahun lalu. Kuat dan dominan di awal musim, performa Vinales justru terjun bebas seiring berjalannya musim, bahkan gagal memenuhi target menjadi juara dunia di tahun pertamanya bersama Movistar Yamaha MotoGP.
Sebelum hijrah ke Yamaha, Vinales membela Suzuki selama dua tahun, dan berada di bawah bimbingan Cazeaux. Selama di Suzuki pula, Vinales yang masih belia sukses berkembang sebagai rider yang kuat, merebut empat podium termasuk satu kemenangan. Prestasi ini membuatnya diperkirakan bakal lebih garang di Yamaha, namun ternyata tak terlalu menggebrak.
"Mack mengakhiri 2016 dengan sangat kuat. Jika Anda lihat poin rata-rata di musim itu, ia sangat tinggi. Jika ia bertahan di Suzuki, ia bisa memperebutkan gelar, karena ia berevolusi dan melanjutkan evolusi ini. Ia memulai 2017 dengan sangat kuat, kemudian saya tak tahu... Usai Le Mans ia malah kesulitan," ujar Cazeaux kepada Crash.net.
Jose Manuel Cazeaux dan Maverick Vinales (c) Suzuki
Pria Argentina ini mengaku sulit mengira-ngira apa yang terjadi pada Vinales, namun yakin performanya tak jauh beda dengan saat masih di Suzuki. "Jika menilai paketnya, Yamaha dan Mack, saya rasa tak jauh beda dengan saat di Suzuki. Dengan Suzuki, ia di peringkat empat, dan pada 2017 dia di peringkat tiga. Jangan lupa Jorge Lorenzo kesulitan di Ducati. Jadi dengan satu rider keluar dari persaingan, Mack naik satu posisi," ungkapnya.
Cazeaux pun meyakini Vinales belum menemukan kecocokan yang pas dengan Yamaha, baik dengan timnya maupun para engineer dan teknisi di markas pabrikan Garpu Tala. Meski begitu, Cazeaux menyatakan bahwa mentalitas dan karakter Vinales tak perlu diragukan lagi.
"Saya rasa ini soal pengalaman yang ia kumpulkan, juga chemistry dengan timnya, serta para engineer pabrikan. Saya agak kaget, karena bersama kami, ia justru mengakhiri musim dengan sangat kuat. Tapi dari luar memang sulit dinilai. Mungkin ia tampak gugup, tapi pada kenyataannya ia sangat tenang," pungkas Cazeaux.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Jika Bertahan di Suzuki, Vinales Bakal Rebut Gelar'
Otomotif 15 Januari 2018, 11:00
-
Gemilang di Ducati, Iannone Syok Terpuruk di Suzuki
Otomotif 11 Januari 2018, 11:00
-
'Vinales Masih Muda, Banyak Peluang Jadi Juara'
Otomotif 11 Januari 2018, 09:00
-
Dovizioso Ungkap Kekecewaan, Iannone Tetap Hormat
Otomotif 9 Januari 2018, 14:30
-
'Valentino Rossi Harus Jadi Contoh Generasi Muda'
Otomotif 9 Januari 2018, 09:00
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR