
Bola.net - Pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, meminta Honda Racing Corporation (HRC) untuk berbenah mengatasi berbagai masalah teknis RC213V demi meraih hasil baik. Menurut Lorenzo, dengan mesin yang jauh lebih bertenaga, Honda kehilangan stabilitas saat berada di tikungan.
Baik Lorenzo maupun rider LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow, musim ini kompak mengeluhkan performa ban depan mereka yang sulit diajak berbelok di tikungan. Padahal, kekuatan utama Lorenzo adalah corner speed, dan mesin RCV tahun ini tak mendukungnya di area tersebut.
Hal ini pun kembali terulang di MotoGP Thailand yang digelar di Sirkuit Buriram, Minggu (6/10/2019). Start dari posisi 19, Lorenzo hanya mampu finis di posisi 18. Lorenzo pun mengaku tak bisa melihat hal positif apa yang bisa ia dan timnya petik.
Lebih Buruk dari Aragon
"Tak ada hal positif dalam pekan balap kali ini kecuali kondisi fisik saya. Saya sangat lamban dan saya kehilangan banyak waktu dari pebalap lain. Saya sama sekali tak nyaman pada pengereman. Batas ini diciptakan oleh mesin, yang merupakan sumber masalah," ujarnya via Marca.
Dalam balapan ini, Lorenzo finis 54,7 detik dari Marquez, margin yang lebih besar ketimbang saat ia finis ke-20 di Aragon (46 detik dari Marquez). Ia pun yakin permasalahan serupa akan ia hadapi di Twin Ring Motegi, Jepang, 18-20 Oktober mendatang.
"Di Motegi nanti, masalah macam ini akan tetap ada. Kami takkan punya perangkat baru apa pun yang bisa memberi kami kemajuan signifikan. Di sini, saya mendapat hasil yang lebih buruk dari Aragon, dan ini tak bagus," ungkap Lorenzo.
Punya Saran untuk Honda
Lorenzo pun menyarankan Honda untuk mau berpikir ulang soal performa RCV musim depan. "Bakal sangat menarik jika Honda mau fokus mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan mesin ini di tikungan, jadi tak hanya satu pebalap yang mampu meraih kemenangan," pungkas Por Fuera.
Belum lagi mampu meraih poin sejak Misano, San Marino, bulan lalu, saat ini Lorenzo tengah duduk di peringkat 19 pada klasemen pebalap MotoGP dengan koleksi 23 poin. Musim ini, 5 kali juara dunia itu belum juga mampu finis di posisi 10 besar.
Sumber: Marca
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Marc Marquez: Perburuan Gelar Kesembilan Dimulai di Motegi!
Otomotif 7 Oktober 2019, 16:45
-
5 Pengakuan Valentino Rossi atas Kekuatan Marc Marquez
Otomotif 7 Oktober 2019, 15:45
-
Lorenzo Minta Honda Berbenah Agar Tak Cuma Marquez yang Menang
Otomotif 7 Oktober 2019, 15:25
-
'Wajar Saja Marc Marquez Ngotot Kalahkan Fabio Quartararo'
Otomotif 7 Oktober 2019, 14:30
-
Honda: Marc Marquez ke Ducati? Kami Hanya Bisa Kerja Keras
Otomotif 7 Oktober 2019, 13:45
LATEST UPDATE
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR