
Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, sangat menyadari bahwa ia menjadi harapan timnya untuk merebut gelar dunia MotoGP pada 2022, yakni prestasi yang belum dirasakan Ducati lagi sejak 2007, saat mereka menjadi juara lewat Casey Stoner. Ia pun berharap talenta dan kerja kerasnya bisa mewujudkan hal itu.
Meski pernah meraih gelar di berbagai kejuaraan dengan rider-rider berbeda, Ducati dikenal memiliki dua ikon besar, yakni Stoner dan Troy Bayliss. Dua rider Australia ini masing-masing menjuarai MotoGP dan WorldSBK bersama pabrikan asal Italia tersebut. Bagnaia, yang juga dari Italia, diharapkan bisa menyandingkan namanya dengan mereka.
Dalam wawancaranya dengan La Stampa, seperti yang dikutip Motosan pada Selasa (28/12/2021), Bagnaia menyatakan tak ingin disama-samakan dengan Stoner dan Bayliss. Ia meyakini mereka berbeda karakter dan metode kerja. Namun, rider yang akrab disapa 'Pecco' ini mengakui bahwa mereka punya ambisi yang sama menuju puncak.
Talenta Jadi Hal Krusial

Bagnaia memang dikenal lebih kalem ketimbang Stoner dan Bayliss, namun talenta adalah hal yang membuat mereka sama. "Saya berbeda dari Casey dan Troy. Namun, kami sama-sama pembalap dan punya target sama: kemenangan," ungkap pembalap yang pada musim 2021 jadi runner up di belakang Fabio Quartararo.
"Dalam balapan, saya berbeda dari kehidupan sehari-hari. Tapi talenta adalah bentuk kegilaan yang membantu Anda meraih hal lebih besar, membimbing Anda menuju kemenangan. Dalam dunia balap, talenta selalu jadi hal utama, meski beberapa tahun terakhir performa atletik para rider makin setara," lanjut Bagnaia.
Musim depan, Bagnaia pun menjadi salah satu favorit juara dunia, apalagi jika melihat performanya yang dominan pada akhir musim 2021. Ia pun tak memungkiri ingin membekuk Quartararo, dan tak ingin mengulang kesalahan-kesalahannya yang remeh namun berkonsekuensi besar seperti musim ini.
Ingin Lama Membela Ducati

"Fabio harus dikalahkan. Ia pasti akan punya tekanan. Ia akan jadi rival besar yang harus saya lawan. Pada 2021, saya melakukan beberapa kesalahan, ada beberapa masalah, hal-hal yang tak boleh terulang. Tapi Ducati tak pernah memberi saya beban, selalu ada harmoni, dan ini bikin saya serasa di rumah sendiri," tutur Bagnaia.
Di lain sisi, kontrak Bagnaia dengan Ducati akan habis pada akhir 2022 mendatang. Ia pun tak cemas atas kedudukannya di tim pabrikan itu. Ia yakin, selama mampu tampil konsisten di papan atas dan memperebutkan gelar dunia, posisinya di skuad tersebut akan aman-aman saja.
"Saya tak tahu apakah takdir memang ada. Namun, saya tahu bahwa tempat saya ada di Ducati, dan saya beruntung karena mereka percaya pada saya. Saya masih ingat suara motor Ducati saat saya masih kecil. Suara itu mewakili impian saya, yang kini jadi nyata. Saya berharap kisah ini berlangsung lama," pungkasnya.
Sumber: La Stampa, Motosan
Baca Juga:
- Nama Valentino Rossi Bakal Diabadikan Sebagai Nama Trofi di MotoGP
- Raul Fernandez Ogah Muluk Ulang Sukses Debut Fabio Quartararo di MotoGP
- MotoGP Berduka: Ayah Nicky Hayden Meninggal Dunia Akibat Kanker
- Raul Fernandez: Gagal Juarai Moto2 2021, Tapi Patahkan Rekor Marc Marquez
- Jelang Debut Reli Dakar, Danilo Petrucci Senang Dapat Dukungan Rival di MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kevin Schwantz Tersanjung Diidolakan Pedro Acosta: Dia Belum Lahir saat Saya Balapan!
Otomotif 30 Desember 2021, 16:10
-
Ikuti Jejak Idola: Pol Espargaro Beber Alasan Ngefans Berat pada Alex Barros
Otomotif 30 Desember 2021, 15:05
-
Dari Rossi Sampai Oettl: 8 Duet Ayah-Anak yang Mampu Menang di MotoGP
Otomotif 30 Desember 2021, 14:05
-
Pecco Bagnaia Diminta Ulang Gelar Casey Stoner: Kami Berbeda, Tapi Ambisinya Sama
Otomotif 30 Desember 2021, 12:35
-
Nama Valentino Rossi Bakal Diabadikan Sebagai Nama Trofi di MotoGP
Otomotif 30 Desember 2021, 11:10
LATEST UPDATE
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR