Bola.net - Satu lagi tokoh MotoGP yang merasa bahwa perundungan siber merupakan tindakan tak terpuji. Test rider Honda, Stefan Bradl, kali ini buka suara, dan lebih menyoroti tindakan Jorge Lorenzo yang pada awal Maret lalu memicu perang verbal di Instagram dan Twitter dengan Cal Crutchlow, Jack Miller, dan Aleix Espargaro.
Permasalahan itu dipicu oleh Lorenzo, yang mengejek Crutchlow dengan kalimat 'sudah kubilang' pada foto kecelakaan di uji coba pramusim Qatar. Pada November 2020, Crutchlow memang mengambil alih peran Lorenzo sebagai test rider Yamaha, dan Lorenzo mencibirnya alih-alih menyatakan kekecewaan pada Yamaha.
Sampai saat ini, Crutchlow masih bungkam soal komentar Lorenzo itu, namun rider asal Inggris ini mendapatkan pembelaan dari sang sahabat, Jack Miller, yang membalas komentar sang lima kali juara dunia itu di Instagram. "Bagaimana kalau kau belajar dewasa saja? Serius, berhentilah bertingkah kekanakan!" tulis Miller.
Bukannya kapok dan berintrospeksi, Lorenzo malah membalas Miller dengan menyuruhnya mematikan ponsel. "Bagaimana kalau kau matikan saja ponselmu, berhenti melakukan stoppie, dan mulai memenangi balapan? Kau sudah 26 tahun. Fokus pada apa yang penting dan jangan buang-buang talentamu," tulisnya.
Bodoh Jika Dilakukan Secara Publik

Tak hanya Miller, Espargaro yang uniknya pernah bernaung di manajemen yang sama dengan Lorenzo, juga blak-blakan membela Crutchlow usai BT Sport mengunggah tangkapan layar percakapan Lorenzo dan Miller. "Aku lebih pilih jadi manusia yang baik ketimbang jadi juara! Aku menyayangimu, Cal!" tulis Espargaro.
Lorenzo malah mencibir balik Espargaro. "Bukankah lebih baik jadi keduanya? Kuyakinkan kau bahwa itu sensasi yang menakjubkan dan semoga suatu hari nanti kau bisa mencobanya!" tulis Lorenzo, yang kemudian mengunggah statistik karier Espargaro dan menertawakannya karena rider Spanyol itu belum sekalipun menang.
Lewat Motorsport Total, Jumat (7/5/2021), Bradl pun mengaku gerah melihat kelakuan Lorenzo ini. Juara dunia Moto2 2011 tersebut merasa kecewa karena Lorenzo tak punya rasa hormat kepada para rivalnya. Bradl, yang uniknya pernah bekerja sama dengan Lorenzo di Honda pada 2019, tak segan-segan menyebut aksi itu sebagai tindakan bodoh.
"Sungguh bodoh melakukan sesuatu macam itu secara publik. Saya tak bisa memahami Jorge. Ia tentu menikmati kehidupan media sosial. Saya tahu apa yang ia lakukan karena saya mengikutinya di Instagram. Apa yang ia lakukan memang menyenangkan dan menarik. Namun, saya takkan melakukannya dengan cara itu," ungkapnya.
Diagungkan Bagai Raja atau Diseret ke Lumpur

Ironisnya, tingkah Lorenzo ini bertepatan dengan momen para rider MotoGP sedang kompak melawan cyber-bullying atau perundungan siber. Seperti diketahui, Miller mundur total dari media sosial usai diserang warganet, sementara Maverick Vinales mundur dari Twitter. Keduanya dapat dukungan moral dari para rider lain, termasuk Bradl.
"Saya menangani akun saya sendiri, tapi saya tahu banyak rider tak lagi melakukannya sendiri dan menyerahkannya kepada orang-orang yang lebih profesional. Ini masuk akal, karena kehidupan di media sosial harus ditangani dengan sensitif. Anda bisa diagung-agungkan seperti raja, terbang di awan-awan, atau diseret menuju lumpur," tutur Bradl.
"Namun, saya sadar media sosial dibutuhkan generasi masa kini. Saya rasa media sosial bisa dipakai dengan cara terbaik oleh orang-orang yang pikirannya masuk akal. Rasa hormat bisa hilang jika Anda komentar seenaknya, baik komentar positif atau negatif. Kadang rasa hormat pada para rival memang dibutuhkan," pungkas rider Jerman ini.
Kini, akun-akun media sosial Miller masih aktif, namun ditangani sepenuhnya oleh timnya yang ada di Australia. Sementara itu, Vinales masih aktif di Instagram dan Tiktok. Rider Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, juga vokal menyuarakan ketidaksukaannya pada perundungan siber, mengimbau para haters untuk mengubah cara penyampaian opini mereka.
Sumber: Motorsport Total
Video: Ketika Valentino Rossi dan Lewis Hamilton Tukar Kendaraan Balap
Baca Juga:
- Bantah Pecco Bagnaia, Luca Marini: VR46 Bebas Arm Pump? Nggak Benar Tuh!
- Klasemen Sementara Formula 1 2021 Usai Seri Spanyol
- Hasil Balap Formula 1 GP Spanyol: Hamilton Menang, Lagi-Lagi Kalahkan Verstappen
- Lika-Liku Jack Miller Merantau ke Eropa Demi Cari Sukses di MotoGP
- Pecco Bagnaia Sebut Fabio Quartararo Terkuat: Dia Rival Utama Saya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Stefan Bradl Sebut Ejekan Jorge Lorenzo pada Rival di Medsos 'Bodoh'
Otomotif 10 Mei 2021, 10:18
-
Jorge Lorenzo: Maverick Vinales Rider Kuat, Tapi Harus Atasi 2 Kelemahan
Otomotif 28 April 2021, 12:27
-
Max Biaggi: Pecco Bagnaia Kendarai Ducati dengan Elegan, Seperti Jorge Lorenzo
Otomotif 27 April 2021, 10:35
LATEST UPDATE
-
Kabar Baik untuk Interisti! Hasil Tes Denzel Dumfries Jelang Derby Milan Diumumkan
Liga Italia 18 November 2025, 08:37
-
Solusi Panik? AC Milan Pertimbangkan Pulangkan Thiago Silva di Usia 41 Tahun!
Liga Italia 18 November 2025, 08:15
-
Lingkaran Setan Timnas Italia: Mengapa Azzurri Gagal di Kualifikasi Piala Dunia (Lagi)?
Piala Dunia 18 November 2025, 08:05
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR