Bola.net - Piala Dunia 2014 yang dilaksanakan di Brasil sudah delapan tahun berlalu. Banyak kenangan dan rekam sejarah yang diciptakan selama turnamen terakbar tersebut digelar di Brasil.
Kenangan seperti permainan mengesankan James Rodriguez yang menjadi top skor. Lalu tragedi ketika Brasil dibantai Jerman dengan skor 7-1 dan gagalnya juara bertahan Spanyol di babak penyisihan Grup.
Namun, di balik semua kenangan itu, ada satu hal yang mungkin sering terlupakan dari Piala Dunia yakni maskot. Maskot adalah sebuah simbol yang merepresentasikan tema atau tujuan negara tuan rumah Piala Dunia yang ingin dicapai melalui gelaran turnamen empat tahunan tersebut.
Piala Dunia 2014 Brasil memperkenalkan maskotnya yang bernama Fuleco. Nama ini dipilih melalui polling yang diikuti 1,7 juta warga Brasil, hasilnya 48 persen warga Brasil memilih Fuleco disbanding nama lainnya seperti Zuzeco dan Amijubi.
Representasi Kampanye Lingkungan
Siapa sangka bahwa maskot lucu nan imut Fuleco membawa misi besar didalamnya. Fuleco sendiri ternyata diciptakan sebagai maskot Piala Dunia untuk melaksanakan kampanye lingkungan.
Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia mengenalkan Fuleco sebagai maskot mereka. Fuleco sendiri merupakan akronim dari kata berbahasa Brasil yakni Futebol (sepakbola) dan Ecologia (Ekologi).
153 Hari menuju Piala Dunia 2018 di Rusia.
— Tabloid BOLA (@TabloidBOLA) January 13, 2018
Ingatkah BOLAMania kepada FULECO? Fuleco adalah maskot resmi Piala Dunia 2014 di Brasil.
Kata Futebol (sepak bola) dan Ecologia (lingkungan)
menjadi cikal-bakal nama Fuleco.
Cangkang birunya melambangkan langit dan air jernih pic.twitter.com/rph20LYBiq
Brasil menggunakan akronim itu sebagai bentuk kampanye untuk menjaga lingkungan dengan melindungi satwa terancam punah. Wujud hewan yang diambil untuk nama Fuleco sendiri adalah mamalia dengan nama Armadillo.
Armadillo menjadi representasi yang pas untuk tujuan Brasil dalam lingkungan mengingat hewan ini juga terancam punah akibat perburuan manusia. Selain itu, Armadillo juga bisa menggulung badannya seperti bola layaknya Trenggiling. Ini menjadi background yang pas bagi maskot Piala Dunia.
Terinspirasi Dari Armadillo, Bukan Trenggiling
Jika dilihat secara sekilas, Fuleco memang mirip dengan hewan yang bisa menggelinding yakni Trenggiling. Namun tak banyak yang tahu bahwa ternyata Fuleco tidak terinspirasi dari Trenggiling.
Fuleco sendiri mengambil wujud hewan endemik Benua Amerika. Persebarannya berpusat di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, salah satunya Brasil.
Ini dia Fuleco, maskot piala dunia 2014 Brazil yang bisa melingkar seperti bola pic.twitter.com/q6uPZTeDup
— Gembira Loka Zoo (@GLZooJogja) June 12, 2014
Armadillo memiliki kaki yang lebih kecil dibandingkan Trenggiling, ia juga masuk sebagai kategori hewan omnivora. Tapi Armadillo ini termasuk dalam hewan yang terancam punah, maka dari itu Brasil yang punya misi lingkungan mengangkat Armadillo sebagai maskot Piala Dunia 2014.
Sumber: Diambil Dari Berbagai Sumber
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Fuleco, Maskot Piala Dunia 2014 yang Ikonik
Piala Dunia 26 Juli 2022, 15:29
-
Melihat Kembali Gol Terbang Robin Van Persie di Piala Dunia 2014
Piala Dunia 23 Juli 2022, 09:00
-
Piala Dunia dan Tragedi sang Juara Bertahan
Piala Dunia 9 Juli 2022, 20:29
LATEST UPDATE
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR