
Bola.net - Juventus memasuki musim 2025/26 dengan ambisi besar untuk kembali ke puncak sepak bola Italia, tetapi realitas di lapangan menunjukkan tantangan yang lebih rumit dari perkiraan. Klub yang pernah mendominasi Serie A selama hampir satu dekade itu kini berjuang menemukan konsistensi, sebuah kendala yang terus menghambat upaya mereka menantang gelar secara meyakinkan. Situasi ini menandai fase penting dalam proses pembangunan ulang tim.
Meskipun investasi dilakukan setiap musim, jarak kualitas antara Juventus saat ini dan masa kejayaan mereka pada 2012-2020 cukup terlihat. Perekrutan pemain baru memang berjalan, tetapi keseimbangan skuad belum sepenuhnya mencerminkan standar klub yang menargetkan kesuksesan reguler. Hal ini semakin menambah ekspektasi besar yang ditujukan kepada pelatih baru, Luciano Spalletti.
Spalletti datang dengan pengalaman serta reputasi kuat, termasuk gelar liga bersama Napoli dalam tiga tahun terakhir. Juventus meyakini ia mampu membawa stabilitas yang selama ini hilang. Namun, untuk mewujudkannya, pekerjaan besar menanti—baik di ruang ganti maupun dalam arah kebijakan rekrutmen jangka panjang.
Skuad Juventus yang Tak Lagi Setajam Dulu

Kekhawatiran mengenai kualitas skuad bukanlah isu yang muncul tiba-tiba. Dalam beberapa musim terakhir, performa Bianconeri memperlihatkan minimnya kedalaman dan ketajaman individual, terutama jika dibandingkan dengan skuad yang mendominasi Serie A hampir satu dekade. Juventus memang terus berinvestasi, tetapi arah pembentukan skuad belum dianggap mengarah pada fondasi yang cukup kuat.
Kritik tajam juga datang dari pengamat sepak bola Italia, Pierpaolo Marino. Dalam komentarnya yang dikutip Il Bianconero, ia menegaskan, “Ini bukan Juventus terbaik yang bisa diambil Spalletti, itu faktanya. Kita sedang membicarakan tim tanpa pemain berkelas. Skuad ini tidak bisa menang, dan bursa transfernya bisa dibangun dengan lebih baik. Ini bukan hanya masalah musim panas ini; sudah ada kesenjangan sejak lama. Saya memikirkan lini serang. Juve sekarang mencoba mengevaluasi ulang Vlahovic untuk menemukan seseorang yang bisa menyelesaikan pertandingan. Namun, Dusan belum memiliki kematangan untuk menjadi pencetak 20 hingga 25 gol.”
Pernyataan Marino mempertegas tantangan besar di lini depan Juventus. Dusan Vlahovic memang memiliki potensi besar, tetapi ia dinilai belum mencapai level seorang penyerang yang mampu mencetak 20-25 gol semusim—syarat wajib bagi tim yang ingin bersaing di papan atas.
Jalan Panjang Juventus untuk Kembali ke Puncak

Berbagai kritik tersebut menggambarkan kekhawatiran lebih luas terkait arah jangka panjang klub. Juventus tetap berkomitmen memperbaiki diri, tetapi masalah yang ada menunjukkan bahwa perubahan tidak cukup dilakukan melalui pergantian pelatih atau pembelian pemain secara sporadis. Yang dibutuhkan adalah strategi rekrutmen jangka panjang dengan pondasi yang lebih kokoh.
Spalletti kini memegang peran penting dalam fase rekonstruksi ini. Ia harus memaksimalkan potensi skuad yang belum ideal sambil menetapkan identitas permainan yang stabil. Di sisi lain, manajemen wajib memberikan dukungan penuh lewat strategi transfer yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Perjalanan kembali ke puncak Serie A masih terbuka bagi Juventus, tetapi membutuhkan keselarasan antara visi pelatih, kualitas pemain, dan kebijakan klub. Jika fondasi ini mampu dibangun dengan tepat, Bianconeri memiliki peluang menemukan kembali ritme kejayaan yang selama ini mereka cari.
Sumber: Il Bianconero, juvefc
Klasemen
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
- Bila Benar Vlahovic Absen, Juventus Siapkan Kenan Yildiz jadi False 9 Lawan Fiorentina?
- Kabar Juventus Hari Ini: Bremer OTW Sehat, 2 Bek Lain Pulih, Vlahovic Siap Lawan Fiorentina?
- Pengganti Vlahovic di Laga Fiorentina vs Juventus: Saatnya Penyerang Alternatif Ini Tunjukkan Kualitas
- Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
- Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Juventus dan Kesenjangan Kualitas Skuad: Jalan Panjang untuk Kembali ke Puncak
Liga Italia 19 November 2025, 20:03
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Bila Benar Vlahovic Absen, Juventus Siapkan Kenan Yildiz jadi False 9 Lawan Fiorentina?
Liga Italia 18 November 2025, 09:45
LATEST UPDATE
-
Prediksi Persija Jakarta vs Persik Kediri 20 November 2025
Bola Indonesia 19 November 2025, 23:00
-
Arsenal Kena Pukulan Berat, Gabriel Magalhaes Absen Sebulan
Liga Inggris 19 November 2025, 21:34
-
Di Balik Kritik, Xabi Alonso Mendapat Dukungan Kredibel dari Legenda Real Madrid
Liga Spanyol 19 November 2025, 21:13
-
Vinicius Junior dan Peringatan Toni Kroos: Perilaku yang Bisa Merugikan Real Madrid
Liga Spanyol 19 November 2025, 20:21
-
Juventus dan Kesenjangan Kualitas Skuad: Jalan Panjang untuk Kembali ke Puncak
Liga Italia 19 November 2025, 20:03
-
Prediksi Persijap Jepara vs Semen Padang 20 November 2025
Bola Indonesia 19 November 2025, 19:30
-
Kebangkitan Bintang Polandia: Mengapa Zielinski Jadi Pilihan Terbaik untuk Derby Milan
Liga Italia 19 November 2025, 19:23
-
BRI Super League: Persiapan Maksimal Persebaya untuk Derby Jatim Kontra Arema
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:31
-
BRI Super League: Derby Jatim, 3 Pilar Arema FC Absen Lawan Persebaya Surabaya di GBT
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:23
LATEST EDITORIAL
-
Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
Editorial 19 November 2025, 22:13
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37























KOMENTAR