Bola.net - - Claudio Marchisio mengaku ia akan membuat keputusan yang salah jika terus bertahan di Juventus musim panas lalu karena ia pasti akan makin jarang dapat kesempatan main.
Marchisio mulai memperkuat skuat senior Juve sejak tahun 2005. Ia kemudian meninggalkan Bianconeri pada musim panas 2017 kemarin.
Gelandang berusia 33 tahun itu kemudian memutuskan untuk hijrah ke Rusia. Ia menerima pinangan dari klub Zenit St Petersburg.
Tidak Mudah
Marchisio mengaku sebenarnya proses pengambilan keputusan untuk meninggalkan Juve itu sangat sulit. Bahkan pada awalnya ia sempat mengira akan bisa terus bertahan di Juventus Stadium.
"Petualangan saya ada di garis finish, tetapi pasar transfer sudah hampir tutup dan saya pikir saya akan tetap di sini," ungkapnya pada Gazzetta dello Sport.
“Klub memutuskan untuk mengakhiri kontrak saya. Bagi saya itu tidak mudah, tetapi saya ingin berganti klub."
Karena Cedera
Dalam dua musim terakhir sebelum pindah ke Zenit, Marchisio lebih sering jadi pemain pelapis. Pada musim 2015-16, total ia cuma bermain sebanyak 32 kali di semua ajang kompetisi.
Di musim berikutnya, ia hanya main sebanyak 29 kali. Dan pada musim 2017-18, ia hanya main total sebanyak 20 kali. Dari situ, Marchisio melihat bahwa jika ia terus bertahan, maka kesempatan mainnya akan makin berkurang.
“Kalau dipikir-pikir saya bisa mengatakan bahwa ada begitu banyak cedera di lini tengah, jadi mungkin saya akan menemukan ruang," ucap Marchisio.
"Namun, akan salah untuk tetap tinggal. Saya tidak akan bisa melewati tahun seperti yang terakhir," akunya.
“Setelah cedera lutut yang buruk yang saya alami pada tahun 2016, saya tidak memiliki masalah fisik lainnya. Saya berharap untuk beberapa peluang lagi, tetapi saya selalu menempatkan kelompok di depan individu," ujarnya.
Tidak Ada Penyesalan
Pemain yang pernah dipinjamkan ke Empoli ini menambahkan, ia tidak merasakan penyesalan apapun di Juve. Meskipun ia sempat gagal membawa Bianconeri meraih trofi Liga Champoions.
“Saya memberi begitu banyak, tetapi Juve memberi saya begitu banyak sebagai imbalan. Saya tidak menyesal. Dalam sepakbola, seperti dalam pekerjaan dan cinta, ada begitu banyak cara untuk mengakhiri cerita," seru Marchisio.
“Pada akhirnya saya menganggap diri saya beruntung untuk kartu yang saya tangani. Saya kalah di dua Final Liga Champions dan satu Final Kejuaraan Eropa, tetapi saya senang telah memenangkan tujuh Scudetti," tegasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Selebrasi Tidak Senonoh, UEFA Akhirnya Hanya Denda Ronaldo
Liga Champions 21 Maret 2019, 23:27
-
Marchisio: Ronaldo Punya Tubuh yang Tidak Biasa
Liga Italia 21 Maret 2019, 18:17
-
Marchisio Jadi Sedih Lihat Nasib Dybala
Liga Italia 21 Maret 2019, 17:47
-
Marchisio: Akan Salah untuk Bertahan di Juventus
Liga Italia 21 Maret 2019, 17:15
-
Dua Kali Marchisio Tolak Pinangan Milan Demi Cintanya Pada Juventus
Liga Italia 21 Maret 2019, 16:46
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55




















KOMENTAR