
Bola.net - Montpellier akan menjamu PSG pada pekan ke-33 Ligue 1 2024/2025, Minggu (11/5) pukul 02.00 WIB. Laga di Stade de la Mosson ini bisa dibilang cuma formalitas semata. Kedua tim datang dengan nasib yang bertolak belakang.
Tuan rumah Montpellier sudah dipastikan degradasi dari kasta tertinggi sepak bola Prancis. Sebaliknya, PSG telah mengunci gelar juara dan baru saja menjejak final Liga Champions. Musim ini benar-benar jadi gambaran kontras antara duka dan euforia antara mereka.
Montpellier menutup musim ke-50 mereka di Ligue 1 dengan perpisahan yang menyakitkan. Di sisi lain, PSG datang dalam suasana meriah, menyambut kans treble dan pencapaian emosional di kancah Eropa.
PSG Fokus ke Final, Liga Jadi Ajang Rotasi

Gelar Ligue 1 sudah ada di tangan. Kini, PSG mengalihkan fokus ke dua laga besar: final Coupe de France dan Liga Champions. Luis Enrique diprediksi akan mengistirahatkan banyak pemain inti. Dua laga terakhir liga bisa jadi ajang eksperimen.
Kemenangan atas Arsenal dengan agregat 3-1 menjadi langkah besar menuju treble. Setelah gagal merayakan final Liga Champions pertama mereka pada 2020 di era pandemi, kini momen itu datang lagi dengan euforia penuh.
Namun, rotasi besar juga membawa risiko. Sejak leg pertama kontra Arsenal, PSG sempat kalah dari Nice dan Strasbourg. Dua kekalahan beruntun itu menjadi peringatan bahwa ritme bisa terganggu saat fokus mulai terpecah.
Montpellier Tenggelam di Musim Penuh Derita

Musim ini jadi musim buruk bagi Montpellier dengan 24 kekalahan dari 32 pertandingan. Jika tumbang lagi akhir pekan ini, rekor kekalahan terbanyak sepanjang sejarah klub bisa tercipta. Bayangan musim kelam terus menghantui.
Kemenangan atas Reims di kandang memang sempat memutus 11 kekalahan beruntun. Namun, hasil itu hanya jadi secercah cahaya dalam lorong panjang penderitaan. Akhir pekan lalu, Brest kembali memukul mereka jatuh.
Dengan degradasi yang tak terelakkan, fokus kini beralih ke pembangunan ulang. Zoumana Camara yang menggantikan Jean-Louis Gasset akan memulai lembar baru di Ligue 2. Akan tetapi, gairah yang menurun membuatnya menghadapi tugas berat sejak awal.
Dominasi PSG atas Montpellier

Montpellier kebobolan 41 gol dalam 10 pertemuan terakhir lawan PSG. Angka itu menjadikan PSG sebagai mimpi buruk terbesar mereka dalam sejarah Ligue 1. Pertemuan ini tampaknya tak akan mengubah kisah itu.
Nama-nama senior seperti Wahbi Khazri dan Teji Savanier mungkin dicadangkan. Meski begitu, Camara bisa jadi tetap menyertakan mereka demi melengkapi susunan tim yang terbatas. Keterbatasan pilihan bisa jadi alasan pragmatis.
Sejak 2010, PSG belum pernah menelan tiga kekalahan beruntun di Ligue 1. Melihat performa Montpellier, sulit membayangkan catatan itu runtuh di Mosson. Terlebih, di pertemuan pertama musim ini PSG menang 6-0.
Klasemen Ligue 1
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gambaran Kontras Duka dan Euforia di Stade de la Mosson
Liga Eropa Lain 10 Mei 2025, 12:43
-
Kepemimpinan Martin Odegaard Diragukan Usai Kekalahan dari PSG
Liga Inggris 9 Mei 2025, 13:02
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR