Bola.net - - Sepeda sudah menjadi bagian penting dalam persiapan fisik para pebalap MotoGP, mengingat metode latihan ini dinilai sangat membantu kebugaran mereka. Beberapa dari mereka bahkan kerap turun dalam ajang balap sepeda di Eropa dan Amerika Serikat. Salah satu rider MotoGP yang sangat menggemari sepeda sampai ke akar-akarnya adalah Aleix Espargaro.
Espargaro diketahui kerap berlatih dengan para pebalap sepeda Spanyol dan Andorra, dan belakangan ini menjadi sorotan karena turun dalam salah satu ajang balap sepeda gunung (MTB) paling bergengsi di dunia, yakni Cape Epic 2019, yang digelar di Cape Town, Afrika Selatan. Mengingat MotoGP sedang 'libur' selama tiga pekan sebelum MotoGP Argentina digelar pada 29-31 Maret nanti, Espargaro menghabiskan waktu dengan mengikuti ajang ini.
"Saya tak pernah ikut balapan berlevel internasional, jadi ini bakal sulit dan terasa lama. Tapi saya sudah bersiap dan ingin tetap kompetitif di babak-babak terakhir seperti yang pertama. Target utama saya, secara fisik mampu bertahan selama delapan hari dengan level tinggi. Jika tak punya masalah teknis dan fisik, kami mungkin bisa masuk 25-30 besar, dan ini bakal jadi hasil yang hebat," ujarnya kepada Motorsport.com.
8 Hari Tempuh 624 km

Cape Epic pertama kali digelar pada 2004 dan berlangsung selama delapan hari, dengan panjang rute 624 km dan terdiri dari 16.650 meter posisi elevasi. Espargaro, yang merupakan rider Aprilia Racing Team Gresini, akan bertandem dengan Ibon Zugasti, pesepeda gunung berpengalaman asal Spanyol yang juga partner latihannya.
"Meski ini ajang bergengsi, semua bilang saya harus santai saja. Ada lebih dari 16.000 meter posisi elevasi dalam delapan hari, jadi ini gila! Orang bilang balapan ini bakal terasa lebih menyenangkan bila dijalani dengan santai. Setiap babak berjalan panjang, empat jam per hari, dan semua peserta berlatih keras. Fisik saya baik-baik saja, tapi saya masih muda dan sangat 'lapar'!" tuturnya.
Bisa Banting Setir
Kakak Pol Espargaro ini pun mengaku ingin menjadi pebalap sepeda profesional andai tak berprofesi sebagai rider MotoGP. Rider Spanyol ini mengaku tak mencintai sepeda sejak anak-anak, dan kegemarannya ini baru muncul lima tahun lalu. Meski begitu ia, akan mempertimbangkan banting setir ke ajang balap sepeda bila suatu saat nanti kariernya di MotoGP berakhir.
"Saya baru menggemari sepeda selama 4-5 tahun belakangan, mengingat saya sangat terikat dengan motor. Saya sangat ingin menjadi lebih kompetitif, meski saya belum tahu bakal fokus pada sepeda gunung atau sepeda trek jalanan. Saya suka sepeda trek jalanan, tapi itu justru lebih sulit dari sepeda gunung. Saya sangat menghormati semua pesepeda. Saya mencintai olahraga ini dan saya masih 29 tahun, kita lihat saja nanti di masa depan," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ketika Rider MotoGP Ikut Balap Sepeda Gunung Bergengsi
Otomotif 18 Maret 2019, 11:00
-
Asian Para Games 2018: M Fadli Sumbang Satu Emas
Olahraga Lain-Lain 12 Oktober 2018, 18:34
-
Balap Sepeda Tambah Perunggu Indonesia di Asian Para Games 2018
Olahraga Lain-Lain 9 Oktober 2018, 11:05
-
Medali Perak Asian Para Games 2018, Bukti Janji M Fadli pada Dokter
Olahraga Lain-Lain 9 Oktober 2018, 10:30
-
M Fadli Puas Bisa Rebut Perak di Balap Sepeda Asian Para Games 2018
Olahraga Lain-Lain 8 Oktober 2018, 14:00
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR