
Bola.net - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, tak memungkiri bahwa kondisi cedera patah tulang lengan kanannya terus membaik. Ia juga makin senang karena cedera diplopia pada mata kanannya sudah pulih. Namun, ia mengaku tak mau muluk-muluk mencari kehebatannya yang dulu demi kembali tampil kompetitif di MotoGP musim ini.
Marquez memang diketahui mengalami patah tulang lengan usai kecelakaan hebat di Jerez pada 2020, yang membuatnya absen semusim. Pada 2021, kondisinya belum optimal, namun ia kembali balapan dan tiga kali menang. Sayang, pada akhir musim, ia kembali dirundung cedera diplopia yang sempat mengancam kariernya.
Namun, kini matanya sudah pulih total, dan kondisi lengannya terus membaik. Ia pun merasa bisa tampil lebih oke musim ini, mengusung motivasi dan pelajaran hidup yang ia petik selama dua musim terakhir. Lewat Diario AS pada Kamis (17/2/2022), ia mengaku yakin sudah bisa melihat titik terang untuk bangkit dari keterpurukan.
Masa Kelam Tak Bikin Lebih Kuat, Melainkan Lebih Dewasa

"Anda bisa katakan Marc telah kembali. Saya jelas akan berusaha kembali ke trek dengan level yang sebelumnya. Saya ada di puncak karier seorang atlet sampai 2019, dan saya telah melewati pengalaman yang sebaliknya, yakni cedera. Kini tampaknya secercah cahaya di akhir terowongan gelap telah terlihat," ujar Marquez.
Ketika ditanya apakah masa kelam selama dua tahun terakhir bakal membuatnya semakin tangguh, Marquez justru merendah. "Saya mungkin tetap kuat andai tak harus melewati masa-masa itu. Saya lebih pilih tak melalui masa-masa itu. Tapi cedera bikin Anda melihat perspektif lain dan belajar dewasa dengan cara berbeda," tuturnya.
"Saya akan selalu punya dedikasi yang sama, namun kini saya lebih memperhatikan kondisi tubuh dan tak mau melakukan banyak hal dengan mata tertutup. Saya akan memikirkan segala hal secara lebih hati-hati sebelum mengucapkan apa pun. Hal-hal macam ini adalah pengalaman hidup," lanjut sang delapan kali juara dunia.
Lebih Fokus Evolusi, Terus Berkembang

Sebelum dirundung cedera lengan yang parah ini, Marquez dikenal sebagai rider yang sangat mendominasi MotoGP. Musim terbaiknya adalah musim 2014, 2018, dan 2019. Pada 2019, ia bahkan meraih 18 podium dari 19 seri yang ada. Tiap kali finis, ia tak pernah terlempar dari dua besar, dan bahkan mengoleksi 12 kemenangan.
Namun, rider 29 tahun ini tak mau muluk menemukan dominasi macam itu lagi di masa depan. Ia lebih memilih fokus mencari perkembangan usai dua musim yang berat. "Keinginan saya bukanlah mengulang performa Marquez yang dulu, melainkan mencari evolusi. Soal menemukan Marquez yang dulu, entah saya bisa atau tidak," ucapnya.
"Namun, evolusi adalah target saya, meski tentu saya ingin meraih gelar. Saya bekerja keras dan melakukan perubahan besar dalam hidup saya pada 2022. Mungkin musim ini takkan dimulai dengan cara terbaik, tapi musim balap sangatlah panjang," pungkas Marquez, merujuk pada 21 balapan yang akan digelar sepanjang 2022.
Sumber: Diario AS
Baca Juga:
- Sempat Putus Asa, Marc Marquez: Cedera Mata Lebih Mengerikan dari Patah Tulang
- Michele Pirro: Inovasi Ducati Terdepan, Kini Motor Honda Jadi Mirip Desmosedici
- Pecco Bagnaia Sebut Fabio Quartararo-Marc Marquez Rival Utama di MotoGP 2022
- Ducati Kembali Diprotes Rival, Pecco Bagnaia: Bukti Kami Punya Insinyur Hebat
- Curhatan Michele Pirro: Sempat Jengkel Diminta Jadi Test Rider Ducati di MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Merendah, Marc Marquez Ogah Cari-Cari Kehebatan Lamanya di MotoGP 2022
Otomotif 21 Februari 2022, 14:10
-
Sempat Putus Asa, Marc Marquez: Cedera Mata Lebih Mengerikan dari Patah Tulang
Otomotif 21 Februari 2022, 13:15
-
'Kalau Honda Tak Kompetitif, Nggak Ada Gunanya Terus-terusan Ikut MotoGP'
Otomotif 18 Februari 2022, 16:37
-
Marc Marquez Sempat Serius Pikirkan Pensiun Gara-Gara Cedera Mata
Otomotif 18 Februari 2022, 10:00
-
Santi Hernandez: Kerja Bareng Marc Marquez Artinya Wajib Juarai MotoGP
Otomotif 17 Februari 2022, 14:10
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55



















KOMENTAR