Beberapa waktu lalu, Lahm berkomentar bahwa Loew harus menciptakan budaya yang lebih ketat dan membuat keputusan yang lebih jelas. Lahm juga meminta Loew menjadi pemimpin yang lebih ketat.
Tidak hanya itu, Lahm bahkan menyebut Loew harus mengubah "gaya kepemimpinan kolegial beberapa tahun terakhir ini jika ingin meraih kesuksesan lagi". Namun Hamann menilai motif Lahm tidak jelas. (fft/dre)
Lancang

Menurut Hamann, Lahm telah menodai etika dan mulai menyinggung otoritas pelatih. Bagi Hamann komentar seperti itu sanga tidak pantas dilakukan oleh mantan pemain yang meraih kesuksesan bersama Loew.
"(Lahm) mengatakan padanya (Loew) apa yang harus dilakukan, saya menganggapnya sangat tidak respek dan lancang," kata Hamann dikutip dari fourfourtwo.
"Saya kira keputusan itu sangat tidak sopan. Di satu sisi, karena pelatih timnas ini (Loew) mungkin akan jadi salah satu pelatih tersukses dalam sejarah DFB, di sisi lain, dia adalah seseorang yang menempatkan Philipp Lahm di lini tengah, posisi dia ingin bermain."
Maksud Tersembunyi Lahm

Lebih lanjut, Hamann menduga Lahm memiliki maksud tersembunyi di balik komentar tersebut. Sebab bagaimanapun Lahm telah menjalani kesuksesan bersama Loew dalam sepuluh tahun terakhir. Kehebatan Lahm di level klub pun berkat bantuan Loew.
"Saya pikir komentar itu bukan cara yang tepat jika anda sudah bekerja sangat sukses dengan seseorang selama sepuluh tahun. Saya juga percaya bahwa Jogi Loew sangat berpengaruh pada karier Lahm saat dia bermain di tim nasional dan Bayern."
"Pemilihan waktu ini menunjukkan bahwa Lahm mengincar sesuatu, namun saya tak ingin berasumsi apa pun," tutup dia. [initial]
Tonton Vidio Menarik Ini

TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Coba Mengajari Loew Cara Melatih, Lahm Malah Dianggap Lancang
Piala Dunia 18 Juli 2018, 09:50
-
Jerman Akan Kembali, dan Lebih Kuat
Piala Dunia 13 Juli 2018, 13:50
-
Demi Jerman, Loew Harus Ubah Gaya Kepemimpinannya
Piala Dunia 13 Juli 2018, 09:56
-
Benarkah Kesuksesan Inggris dan Kontestan Piala Dunia 2018 karena Seks?
Piala Dunia 11 Juli 2018, 11:59
-
Wenger: Ozil Bermain Seperti Pembunuh!
Piala Dunia 10 Juli 2018, 17:35
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55




















KOMENTAR