4 Kesalahan Tak Termaafkan Andre Villas-Boas

4 Kesalahan Tak Termaafkan Andre Villas-Boas
4 kesalahan terbesar Villas-Boas. (c) Bolanet

Bola.net - Andre Villas-Boas akhirnya resmi dipecat oleh Tottenham Hotspurs, tak lama usai ia kembali membawa armadanya dikaramkan begitu dalam oleh Liverpool di The White Hart Lane dengan skor 5-0.

Gambar dan rekaman video yang menunjukkan wajah masam dari chairman klub, Daniel Levy, usai kekalahan tersebut, sudah lebih dari cukup untuk menjadi pertanda bahwa karir eks asisten Jose Mourinho itu di Spurs sudah tamat.

Ini bukan kali pertama Villas-Boas dipaksa untuk mengakhiri masa kerjanya sebelum waktunya. Ia juga pernah mengalami nasib serupa kala ditunjuk untuk menangani Chelsea. Lantas, kali ini dosa dan kesalahan apa saja yang dibuat oleh AVB, hingga menerima nasib pemecatan untuk kali kedua di sepanjang karirnya?

Bolanet sudah mengambil kesimpulan bahwa setidaknya ada empat kesalahan besar yang dibuat oleh Villas-Boas selama menangani Spurs, yang benar-benar tidak termaafkan, baik oleh para fans maupun manajemen klub.

Apa sajakah? Mari kita simak satu persatu. (bola/rer)

1 dari 4 halaman

Belanja

Tottenham mendapatkan dana segar sebanyak 100 juta poundsterling di awal musim panas ini untuk bisa menjadi tim papan atas Premier League. Dana sebesar itu tentu saja berasal dari penjualan Gareth Bale ke Real Madrid, yang memecahkan rekor transfer dunia.

Semua orang pun mulai mewaspadai Spurs ketika mereka berhasil mendaratkan beberapa pemain hebat dan berprospek tinggi ke White Hart Lane. Nama-nama seperti Christian Eriksen dan Erik Lamela disebut-sebut sebagai pemain yang memiliki potensi tinggi untuk menjadi gelandang serang kelas wahid.

Namun nyatanya tak ada satu pun dari kedua nama itu yang sudah mencetak gol musim ini. Siapa yang patut disalahkan? Tentu saja AVB. Sang pelatih tidak memberikan mereka berdua cukup banyak waktu untuk bermain di Premier League. Padahal keduanya tergolong pemain muda yang butuh waktu untuk berdaptasi dan berkembang. Namun Spurs nampaknya tidak memiliki toleransi untuk itu.

Klub London Utara itu mendatangkan total 10 pemain musim ini. Banyak di antaranya hingga saat ini masih belum bisa menyesuaikan diri dengan kondisi serta atmosfir tim.

Kebijakan transfer AVB bahkan mendapat kritik keras dari Lord Sugar, pengusaha asal Inggris yang sebelumnya sempat menjadi pemilik Spurs.

"Ia memiliki idenya sendiri dan saya tidak berpikir ia tidak ingin mendengarkan orang lain selain dirinya sendiri. Ia coba untuk menerapkan semua ide itu dan semuanya tak ada yang bekerja. Anda tidak bisa berbelanja pemain seperti anak kecil di toko permen," jelasnya menurut laporan Sky Sports News.
2 dari 4 halaman

Ekspektasi

Perekrutan pemain yang dilakukan oleh Tottenham di musim panas nampak menjanjikan dan meningkatkan ekspektasi banyak pihak terhadap klub, meski mereka baru saja ditinggalkan oleh Bale. Tottenham memiliki skuat yang terlihat amat berimbang dan bagus di atas kertas.

Bale sendirian membawa Spurs tampil luar biasa di musim lalu, namun musim ini skuat yang dimiliki klub terlihat lebih hebat dari yang mereka miliki di musim sebelumnya. Banyak pihak bahkan yakin Tottenham akan jadi kandidat kuat untuk merebut gelar juara Liga Inggris.

Namun nyatanya Andre Villas-Boas dan Spurs tidak mampu memenuhi harapan tersebut dan bahkan kini mereka memiliki kemungkinan cukup kecil untuk melaju ke zona Champions. Tak heran jika kemudian klub sudah tak lagi sabar dan mendepak sang pelatih dari kursi empuk yang baru ia duduki selama kurang lebih tujuh bulan.
3 dari 4 halaman

Kreatifitas

Ketika tim dibekuk oleh Liverpool pekan lalu di Premier League, mereka bahkan tidak bisa melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang. Barisan armada lini depan yang dimiliki oleh Spurs hanya menawarkan sedikit ancaman ke gawang lawan. Padahal bisa dibilang tim memiliki skuat yang cukup lengkap jika dibandingkan dengan tim kontestan Premier League lainnya.

Trio gelandang tengah, Sandro, Mousa Dembele, dan Paulinho nampak mati akal, Sandro kemudian diganti oleh Lewis Holtby, yang seharusnya bisa berperan sebagai gelandang serang, namun nyatanya ia juga tak memberikan solusi.

Ketika masih berkarir di Fulham, Dembele sering dimainkan sebagai geladang serang, namun di beberapa musim terakhir ia banyak dimainkan sebagai gelandang bertahan. Sandro acapkali bermain cukup baik di lini tengah, namun ia tidak memiliki cukup kreatifitas untuk mengangkat prestasi tim.

Lennon, Holtby, Lamela, dan Eriksen harusnya bisa jadi sumber bola-bola matang untuk striker Spurs, namun nyatanya tidak ada satu pun di antara keempat nama tersebut yang mampu bersinar di musim ini.

Soldado dan Paulinho menjadi raja assist Spurs di musim ini. Namun masing-masing hanya melepaskan total 2 assist.  Tentu ini menjelaskan mengapa klub hanya mampu mencetak 13 gol dari 16 laga musim ini. Jumlah tersebut bahkan kalah dari striker Liverpool - Luis Suarez, yang baru memainkan 17 laga di musim ini.
4 dari 4 halaman

Kontinuitas

Salah satu masalah terbesar Andre Villas-Boas di musim ini adalah ia nampak tidak terlalu yakin dengan starting lineup yang ia turunkan. Pemain seperti Eriksen tidak mendapat tempat reguler di dalam tim, sehingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan atmosfer kompetisi Premier League dengan cepat.

Dari semua pemain yang ada di skuat Spurs musim ini, hanya Paulinho dan Kyle Walker yang sudah tampil sebanyak 16 kali atau di semua laga Premier League yang dimainkan tim hingga saat ini. Pemain potensial seperti Erik Lamela hanya diberi kesempatan sebanyak 6 kali tampil.

Bahkan jika ditotal, hanya ada enam pemain Spurs yang sudah mencapai 1000 lebih minute play di sepanjang musim kompetisi 2013/14. 

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL