Pasalnya, kembalinya mereka seolah semakin menjadi persoalan. Hal tersebut dipicu pernyataan dua anggota Exco PSSI, Bob Hippy dan Sihar Sitorus. Keduanya justru kompak menyebut jika kedatangan La Nyalla dan kawan-kawan hanya bersifat seremonial.
Dalam rilisnya kepada para wartawan, Bob dan Sihar mengatakan bahkan kembalinya empat pilar Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) tersebut, tidak ada subtansinya.
"Kami kembali ke PSSI demi mengikuti instruksi FIFA dan terciptanya kebaikan sepak bola Indonesia. Kami tidak ingin sepak bola Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA," ujar Tonny Aprilani.
"Sebab, jika Kongres PSSI pada 17 Maret 2013 tidak menggunakan voter Solo, dipastikan Indonesia terkena sanksi," sambungnya.
Karena itu, Tonny meminta semua pihak mengikut aturan yang sudah ada. Termasuk, untuk tidak memasukkan peserta Kongres PSSI di Palangkaraya dalam Kongres yang digelar 17 Maret, mendatang.
"Kalau terus dipaksakan, dipastikan melanggar MoU," imbuhnya.
Lebih jauh, Tonny mengatakan supaya verifikasi peserta ditangani pemerintah, dalam hal ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Apalagi, dilanjutkannya, KONI dan KOI telah mendapat kepercayaan dari AFC untuk menyelesaikan konflik sepak bola Indonesia.
"Kalau perlu, Kongres harus dihadiri dan melibatkan mantan Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar. Sebab, beliau sangat paham dengan peserta KLB PSSI Solo," pungkasnya. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PSSI Terancam Ditinggalkan Wakil Ketua Komdis
Bola Indonesia 24 Februari 2013, 20:45
-
Empat Exco Akui Mengikuti Instruksi FIFA
Bola Indonesia 24 Februari 2013, 19:10
-
Kedatangan La Nyalla cs ke PSSI Dianggap Sekadar Bertamu
Bola Indonesia 23 Februari 2013, 17:35
-
Bola Indonesia 23 Februari 2013, 10:45

-
Bob Hippy Pertanyakan Alasan Tuntutan Pemecatan Sekjen PSSI
Bola Indonesia 23 Februari 2013, 10:39
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR