
Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, tak bisa menyembunyikan kekecewaan usai sekadar finis kelima dalam MotoGP Austin, Minggu (10/4/2022) lalu. Meski begitu, lewat GPOne, ia janji akan bekerja lebih keras demi menyabet trofi perdananya musim ini. Ia pun optimis usai sang tandem, Jack Miller, naik podium.
Start ketiga, Bagnaia sempat berebut posisi yang sama dengan Enea Bastianini. Namun, ia justru melorot ke posisi keenam usai tersalip Johann Zarco dan Alex Rins. Zarco kemudian melakukan kesalahan pada pertengahan balap, sehingga Bagnaia naik lagi ke posisi kelima. Namun, Joan Mir giliran mengasapinya pada Lap 13.
Bagnaia lalu naik lagi ke posisi kelima pada satu lap berikutnya, ketika Jorge Martin mulai mengalami kesulitan pada ban belakangnya. Sayang, 'Pecco' tak bisa berbuat lebih banyak demi mengejar para rider di depannya. Alhasil, ia harus puas finis kelima dan belum juga meraih podium dalam empat seri pertama.
Akui Terlalu Konservatif saat Hemat Ban

"Saya telah melakukan yang terbaik dan hasilnya adalah finis kelima. Saya sudah coba memperbaiki posisi, namun saya kesulitan, jadi ini target minimal. Pada awal balapan, saya agak konservatif dalam menghemat ban. Namun, ketika mulai ngotot, saya menyadari bahwa yang lain lebih cepat dari saya," ungkap Bagnaia.
Hasil ini sama persis dengan yang ia raih di Argentina, yakni balapan yang sempat ia yakini sebagai titik balik keterpurukannya pada awal musim, di mana ia gagal finis di Qatar dan sekadar finis ke-15 di Mandalika. Melihat Miller memimpin selama 15 lap di Austin dan akhirnya finis ketiga, Bagnaia masih yakin punya potensi oke.
"Kami terus bekerja keras, dan kami terus mendekati di tiap balapan. Jack bekerja dengan baik, sementara saya lebih kesulitan. Kami butuh beberapa akhir pekan seperti itu demi memahami motor lebih jauh. Saya tak senang dengan hasil ini, namun saya juga tahu telah melakukan yang terbaik," lanjut rider Italia ini.
Nantikan Balapan di Portimao

Sebagai runner up MotoGP 2021, Bagnaia pun ogah sekadar finis kelima di tiap balapan. Atas alasan ini, ia bertekad bekerja lebih keras dengan timnya demi menyongsong balapan-balapan di Eropa, yang trek-treknya lebih familiar baginya, dimulai dari MotoGP Portugal di Sirkuit Algarve, Portimao, 22-24 April 2022 nanti.
"Target kami pada awal musim bukanlah finis kelima. Namun, kami juga tahu masih banyak tugas yang harus dilakukan. Pembalap lainnya lebih cepat, dan Jack naik podium dengan motor yang sama dengan saya. Jadi, kami mulai mendekat, meski mungkin agak lamban. Tapi akhir pekan seperti itu sangatlah membantu," tuturnya.
"Portimao nanti bakal sangat menarik, bakal jadi tempat yang baik untuk membandingkan musim ini dengan musim lalu. Pada 2021, kami menjalani dua balapan di sana, saya kompetitif di keduanya dan mengakhiri musim lalu dengan kemenangan di trek itu," pungkas murid Valentino Rossi di VR46 Riders Academy ini.
Sumber: GPOne
Baca Juga:
- Kaget Naik Podium di Austin, Alex Rins Puji Ketangguhan Bastianini-Miller
- Alberto Puig: Marc Marquez Selalu Selangkah di Depan Pembalap Lain
- Terkesima, Fabio Quartararo Yakin Marc Marquez Kandidat Juara MotoGP 2022
- Fantastis di Austin, Marc Marquez Ngaku Masih Dihantui Insiden Mandalika
- Setia pada Ducati, Jack Miller Siap Dikembalikan ke Pramac di MotoGP 2023
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Manajer Fabio Quartararo Konfirmasi Diskusi dengan Pabrikan Selain Yamaha
Otomotif 13 April 2022, 16:15
-
Siapa Fermin Aldeguer? Baru Ultah Ke-17 Sudah Jadi Rebutan Tim-Tim MotoGP 2024
Otomotif 13 April 2022, 15:23
-
Akui Cuma Sanggup Finis Kelima di Austin, Pecco Bagnaia: Rider Lain Lebih Cepat
Otomotif 13 April 2022, 13:07
-
Kaget Naik Podium di Austin, Alex Rins Puji Ketangguhan Bastianini-Miller
Otomotif 13 April 2022, 11:46
-
Alberto Puig: Marc Marquez Selalu Selangkah di Depan Pembalap Lain
Otomotif 13 April 2022, 10:05
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR